Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas tergelincir hampir 1% pada perdagangan di awal pekan ini sebelum akhirnya berhasil memangkas pelemahan usai koreksi pada dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang melonggar karena penguatan di pasar saham.
Senin (22/3), harga emas spot ditutup turun 0,3% menjadi US$ 1.739,03 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka melemah 0,2% ke level US$ 1.738,1 ons troi.
"Harga emas seharusnya bisa menguat tetapi tidak. Itu benar-benar menunjukkan pasar emas lemah jika korelasi normal (seperti dolar yang lebih lemah) terjadi," kata David Madden, analis di CMC Markets Inggris.
Dia menambahkan, dengan posisi saat ini, emas bisa tergelincir lebih jauh jika dolar AS dan imbal hasil pada obligasi AS menguat.
Baca Juga: Pemecatan Gubernur Bank Sentral Turki turut meredupkan harga emas, Senin (22/3)
Emas sempat anjlok 1% karena investor berbondong-bondong masuk ke dolar AS dan obligasi pemerintah, di tengah ketakutan karena keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengganti Gubernur Bank Sentral Turki setelah tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.
"Jika warga (Turki) khawatir bahwa lira lemah,mereka ingin membeli dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang - bahwa kontrol modal akan menghentikan masuknya uang negara, mungkin sulit bagi orang untuk mendapatkan untuk dolar, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke depan," jelas Madden.
Keuntungan di Wall Street juga menekan harga emas.
"Pedagang ingin melihat emas di atas US$ 1.750 dan bertahan di sana sebelumnya mulai masuk ke mata pada perdagangan ini," ungkap Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior RJO Futures.
Selanjutnya: Wall Street ditutup melesat, sektor teknologi jadi penopang utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News