Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas kembali menguat setelah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang suram yang akhirnya memperkuat kekhawatiran akan pemulihan yang lebih lambat akibat pandemi virus corona. Selain itu, indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury juga melemah dan menjadi katalis bagi harga si kuning.
Mengutip Reuters, Jumat (21/8) pukul 10.15 WIB, harga emas naik 0,2% menjadi US$ 1.945,45 per ons troi. Harga si kuning pun sudah naik 0,2% di pekan ini, setelah turun 4,5% di pekan lalu dan terburuk dalam lima bulan.
Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.953.80 per ons troi.
Baca Juga: Harga minyak mentah acuan kompak naik ke jalur penguatan mingguan ketiga
"Penurunan dalam data pasar tenaga kerja AS, penurunan imbal hasil obligasi dan ketegangan geopolitik yang berkelanjutan terus mendukung emas," kata ekonom National Australia Bank John Sharma.
"Kami melihat perdagangan emas antara US$ 1.920 dan US$ 1.980 dalam waktu dekat," kata dia sambil menambahkan faktor-faktor seperti risiko yang meningkat sentimen dan kemajuan dalam bidang vaksin virus corona bisa membuat permintaan emas penyok.
Reli saham teknologi di Wall Street mendorong pasar saham di kawasan Asia lebih tinggi pada hari Jumat, dan membatasi kenaikan emas.
Namun, data terbaru dari Negeri Paman Sam yang menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik secara tak terduga kembali di atas 1 juta pada pekan lalu. Ini menjadi kemunduran untuk pekerjaan di Negeri Paman Sam yang sedang kesulitan di tengah lumpuhnya pasar oleh pandemi virus corona.
Selain itu, hal ini mengirim indeks dolar dan US Treasury ke level rendah, dan menjadikan emas sebagai investasi yang menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga emas menguat lagi pada Jumat (21/8), ini penyebabnya
Menambah keraguan atas pemulihan ekonomi AS yang cepat, Pejabat Federal Reserve pada hari Rabu memperingatkan bahwa pemulihan menghadapi jalan yang sangat tidak pasti, membantu emas pulih dari penurunan 3,5% di awal pekan ini.
Sementara itu, pemerintahan Trump menolak untuk mengakui rencana untuk bertemu dengan China atas kesepakatan perdagangan Fase 1 setelahnya kementerian perdagangan di Beijing mengatakan pembicaraan bilateral akan dilakukan diadakan "dalam beberapa hari mendatang".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News