Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik ke rekor tertinggi pada hari Rabu (18/9) setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Pemangkasan ini menyebabkan dolar melemah sehingga menguntungkan aset yang dinilai dalam dolar AS..
Kamis (19/9) pukul 1.33 WIB harga emas spot mencapai level tertinggi di US$ 2.600,16 per ons troi setelah penurunan suku bunga The Fed ke 4,75%-5%. Harga emas spot naik 1,19% ke level tersebut sebelum akhirnya berbalik melemah menjelang penutupan perdagangan.
Pada tutup pasar perdagangan hari Rabu (18/9), harga emas spot berada di US$ 2.558,91 per ons troi. Harga emas ini turun 0,41% dari posisi Selasa (17/9).
"Harga emas melonjak ke rekor tertinggi tetapi imbal hasil obligasi juga melonjak lebih tinggi. Kenaikan 50 bps bagus untuk emas," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Ini Alasan The Fed Pangkas Suku Bunga Agresif 50 Basis Poin
Dia menambahkan bahwa harga emas sedang dalam berada di kondisi bullish dan kemungkinan akan naik. "Kecepatan pergerakan itu akan bergantung pada nada bicara Ketua The Fed Jerome Powell," imbuh Wong.
Bank sentral AS memulai apa yang diharapkan sebagai pelonggaran kebijakan moneter yang stabil dengan pemangkasan setengah poin persentase pada hari Rabu. Para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan Fed akan turun setengah poin persentase lagi pada akhir tahun ini dan satu poin persentase penuh lagi pada tahun 2025.
Suku bunga acuan The Fed diprediksi akan turun lagi setengah poin persentase terakhir pada tahun 2026 hingga berakhir pada kisaran 2,75%-3,00%. Titik akhir mencerminkan sedikit peningkatan, dari 2,8% menjadi 2,9%, dalam suku bunga dana federal jangka panjang, yang dianggap sebagai sikap "netral" yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi.
"Keputusan ini mencerminkan keyakinan kami yang semakin besar bahwa dengan peninjauan ulang yang tepat atas sikap kebijakan kami, kekuatan di pasar tenaga kerja dapat dipertahankan dalam konteks pertumbuhan moderat dan inflasi yang bergerak turun secara berkelanjutan hingga 2%," kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut.
Baca Juga: Sebulan Naik 1,83%, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (18 September 2024)
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Suku bunga The Fed yang lebih rendah juga membebani dolar AS, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Setelah pemangkasan Fed, dolar AS melemah 0,67% terhadap mata uang utama dunia ke level 100,21. Indeks dolar berada di level terendah sejak Juli 2023 sebelum berbalik menguat lagi ke 100,95. Indeks dolar berada di bawah level 101 dalam tiga hari perdagangan terakhir.
Harga perak spot yang sempat naik, juga berbalik melemah 2,02% menjadi US$ 30,08 per ons troi. Harga perak mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Senin.
"Setelah aksi jual baru-baru ini, harga perak mulai pulih seiring dengan naiknya harga emas. Kepemilikan spekulatif dan ETF untuk perak meningkat," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Harga platinum turun 1,26% ke US$ 973,45 per ons troi. Harga paladium turun 5,63% menjadi US$ 1.057,57 per ons troi di perdagangan Rabu (18/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News