Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas pekan ini betah bertahan di bawah level US$ 1.800 per ons troi. Jumat (19/2), harga emas spot ditutup pada US$ 1.784,25 per ons troi.
Meski menguat 0,48% dari level terendah sejak Juli 2020 pada US$ 1.775,67 per ons troi yang tercatat pada Kamis (18/2), harga emas ini masih turun dalam sepekan.
Harga emas spot turun 2,19% dalam sepekan dari posisi US$ 1.824,23 per ons troi di akhir pekan lalu. Pada periode yang sama, harga emas kontrak April 2021 di Commodity Wxchange turun 2,51% ke US$ 1.777,40 per ons troi.
Harga emas pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan sebelumnya karena pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Tetapi kenaikan imbal hasil US Treasury masih menekan harga emas dan mencatat penurunan mingguan terbesar sejak awal Januari.
"Penurunan dolar AS kemungkinan telah mendorong emas lebih tinggi," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Dia menambahkan kenaikan ini juga bisa bersifat teknikal.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 923.000 per gram pada Jumat (19/2)
Dolar turun 0,3% terhadap rival utamanya dan tampaknya akan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut. "(Namun), masalah (untuk emas) tetap pada imbal hasil, dan kami terus melihat suku bunga di seluruh kurva bergerak lebih tinggi," tambah Melek.
Yield US Treasury acuan naik mendekati level tertinggi satu tahun sebelumnya. Ekspektasi inflasi yang lebih tinggi telah mendorong imbal hasil, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Para analis menilai, harga emas masih mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang longgar dan suku bunga riil yang rendah tahun ini. Analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa perilaku emas mirip dengan tsunami, dengan harga surut pada fase pertama sebelum kembali dengan lebih keras.
Harga platinum naik tipis 0,2% menjadi US$ 1.277,18 per ons dan membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, setelah naik ke puncak lebih dari enam tahun di awal minggu. Palladium naik 1,1% menjadi US$ 2.376,58 per ons. Perak naik 0,8% menjadi US$ 27,25 tapi turun secara mingguan.
Baca Juga: Wall Street bergerak tipis, investor menjual saham teknologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News