kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street bergerak tipis, investor menjual saham teknologi


Sabtu, 20 Februari 2021 / 05:50 WIB
Wall Street bergerak tipis, investor menjual saham teknologi
ILUSTRASI. Wall Street bergerak tipis pada hari Jumat (19/2) karena investor menjual saham teknologi yang telah reli sepanjang pandemi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis pada hari Jumat (19/2) karena investor menjual saham teknologi yang telah reli melalui pandemi dan beralih ke saham siklus yang akan mendapat keuntungan dari peningkatan permintaan begitu pandemi virus corona mereda.

Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,98 poin atau 0% menjadi 31.494,32. Nasdaq Composite menguat 9,11 poin atau 0,07% menjadi 13.874,46. Indeks S&P 500 turun 7,26 poin atau 0,19% menjadi 3.906,71.

Sektor industri memimpin kenaikan sektor dalam S&P 500, didorong oleh lonjakan 9,9% di Deere & Co dan kenaikan 5,0% Caterpillar ke puncak sepanjang masa sebesar US$ 211,40 per saham. Sektor keuangan, material dan energi, bersama dengan industri, naik lebih dari 1%. Indeks maskapai S&P 1500 melonjak 3,5%, dengan fokus pada perjalanan pasca pandemi.

Saham-saham yang diuntungkan stay at home, termasuk Microsoft Corp, Facebook Inc, Alphabet's Google dan Netflix Inc, jatuh dalam tren yang terlihat hampir sepanjang minggu. Harga saham Amazon.com Inc juga turun, karena investor menjual saham ritel ini dalam reli besar sejak Maret lalu.

Baca Juga: Wall Street dibuka menghijau didorong saham-saham sektor teknologi

Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York mengatakan bahwa pertarungan terus berlanjut antara saham pertumbuhan yang dipimpin teknologi dan saham siklus yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. "Saat ekonomi menderu, mereka meraung. Saat ekonomi melemah, mereka melemah," kata Ghriskey tentang saham terkait siklus. 

Kinerja emiten yang kuat, kemajuan dalam peluncuran vaksinasi, dan harapan paket bantuan virus corona federal senilai US$ 1,9 triliun membantu indeks saham AS mencapai rekor tertinggi pada awal minggu.

Dow mencapai puncak intraday sepanjang masa, dipimpin oleh Caterpillar, setelah Deere menaikkan perkiraan pendapatan 2021. Deere melaporkan laba lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama karena meningkatnya permintaan untuk mesin pertanian dan konstruksi.

Baca Juga: IHSG naik 0,15% sepekan, kapitalisasi pasar bursa sentuh Rp 7.343,55 triliun

Indeks acuan S&P 500 dan perusahaan teknologi besar Nasdaq membukukan penurunan mingguan pertama mereka bulan ini di tengah kekhawatiran atas valuasi pasar saham yang lebih tinggi, dan ekspektasi kenaikan inflasi menyebabkan kekhawatiran mundurnya ekuitas dalam jangka pendek. Untuk minggu ini, Dow naik 0,1% sementara S&P 500 turun 0,7% dan Nasdaq turun 1,6% karena penjualan teknologi besar.

Bank of America memperkirakan penurunan saham lebih dari 10%, yang diperdagangkan pada lebih dari 22 kali pendapatan ke depan 12 bulan, yang paling mahal sejak bubble dot-com pada akhir 1990-an. "Apa yang kami lihat (minggu ini) mewakili pasar yang lelah dan mungkin tidak berbuat banyak. Jadi pasar menuju semacam koreksi, tapi saya rasa kita belum sampai di sana," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Di sisi ekonomi, data menunjukkan indeks komposit AS IHS Markit, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, naik tipis ke 58,8 pada bulan Februari.

Baca Juga: IHSG menguat tipis 0,15% sepekan hingga Jumat (19/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×