kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.390   -30,00   -0,18%
  • IDX 7.968   10,74   0,13%
  • KOMPAS100 1.113   -0,70   -0,06%
  • LQ45 806   -1,41   -0,18%
  • ISSI 274   0,75   0,27%
  • IDX30 418   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 485   -0,84   -0,17%
  • IDX80 122   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 132   -0,01   0,00%
  • IDXQ30 135   -0,48   -0,35%

Harga emas naik naik ke posisi US$ 1.477, ini sentimen pendongkraknya


Jumat, 06 Desember 2019 / 05:02 WIB
Harga emas naik naik ke posisi US$ 1.477, ini sentimen pendongkraknya
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Ilya Naymushin


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia mencatatkan kenaikan pada transaksi Kamis (5/12) di New York. Mengutip data Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.477,12 per troy ounce pada pukul 13.33 pm waktu New York. Sehari sebelumnya, harga emas sempat bertengger ke leval US$ 1.484 yang merupakan level tertinggi sejak 7 November lalu.

Sementara, harga kontrak emas berjangka naik 0,2% menjadi US$ 1.483,10 per troy ounce.

Harga emas mengalami kenaikan seiring munculnya pesan beragam yang penuh dengan ketidakpastian dari negosiasi perdagangan antara AS dan China. Sentimen ini menghapus data ekonomi yang positif dari AS, berupa penurunan defisit neraca perdagangan.

Baca Juga: Investor Masih Hati-hati, Harga Emas Ogah Ke Level Tertinggi

"Kami melihat adanya permintaan safe haven terhadap emas. Selama Presiden AS Donald Trump tidak mengeluarkan pernyataan yang jelas mengenai apa yang dia inginkan, market akan tetap dipenuhi tanda tanya," papar quantitative commodity research analist Peter Fertig kepada Reuters.

Sementara, Kementerian Perdagangan China kembali menegaskan pada Kamis, tarif harus ditarik jika Washington dan Beijing ingin mencapai kata sepakat mengenai perdagangan.

Pernyataan tersebut datang sehari setelah Trump bilang perundingan perdagangan berjalan dengan sangat baik, yang sangat bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan, kesepakatan kedua negara kemungkinan harus menunggu hingga setelah pelaksanaan pemilu presiden tahun 2020. Alhasil, investor pun enggan mengambil risiko.

Baca Juga: Keraguan Muncul Lagi, Harga Emas Hari Ini Naik Tipis

Secara teknikal, analis Standard Chartered Bank Suki Cooper menjelaskan, penembusan level support di kisaran US$ 1.450 dapat mendorong pengujian level baru di US$ 1.400.

"Untuk saat ini, pasar fisik emas memberikan bantalan yang lumayan terhadap penurunan, dan kami percaya lingkungan makro memicu risiko kenaikan harga emas di 2020," jelas Cooper seperti yang dikutip Reuters.

Kenaikan harga emas juga akibat sokongan dari pelemahan dollar AS versus mata uang utama dunia. Kondisi ini menyebabkan emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain selain dollar AS.

Baca Juga: Harga emas kembali rebound, terdorong data tenaga kerja AS yang mengecewakan

Seperti yang disinggung sebelumnya, penurunan harga emas tertahan oleh sentimen positifnya data ekonomi AS. Data Reuters menunjukkan, pengajuan klaim pengangguran AS merosot ke level terendah sejak pertengahan April untuk pekan yang berakhir 30 November. Di sisi lain, defisit perdagangan AS merosot ke level terendah dalam 1,5 tahun pada Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×