Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada bulan September. Sementara fokus investor beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan diadakan akhir pekan ini.
Senin (29/7) pukul 09.00 WIB, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.391,80 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka menguat 0,4% menjadi US$ 2.390,50 per ons troi.
"Harga akan bertahan dalam kisaran menjelang pertemuan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell. Jika kita mendapatkan sikap yang jelas dovish dan data pekerjaan yang lebih lunak, harga bisa menuju US$ 2.450," kata Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA untuk Asia Pasifik.
FOMC bank sentral AS bertemu pada 30-31 Juli dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level 5,25%-5,50%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 Menjadi Rp 1.402.000 Per Gram Pada Hari Ini (29/7)
Namun, data pekerjaan AS yang lebih lunak pada bulan Juni, inflasi yang mendingin, dan komentar dari pejabat tinggi The Fed telah mendorong pasar suku bunga berjangka untuk sepenuhnya memperhitungkan pemotongan 25 basis poin pada bulan September.
Laporan ketenagakerjaan nasional ADP dan laporan penggajian nonpertanian adalah poin data utama yang akan dirilis minggu ini.
Harga emas, yang secara historis terkenal karena stabilitasnya sebagai lindung nilai yang disukai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
Di sisi lain, kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan "cara dan waktu" menanggapi serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Israel dan Amerika Serikat menyalahkan kejadian tersebut pada kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Emas batangan akan melihat permintaan safe haven lebih lanjut jika keadaan semakin memanas di Timur Tengah, tambah Wong.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat di Pagi Ini, Disokong Kekhawatiran Konflik Timur Tengah
Di tempat lain, produksi emas konsumen utama China yang menggunakan bahan baku dalam negeri naik sebesar 0,58% dari tahun sebelumnya menjadi 179,634 metrik ton pada paruh pertama tahun 2024, kata Asosiasi Emas China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News