kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Harga Emas Menguat Setelah Data Inflasi PCE Amerika Sesuai Perkiraan Pasar


Jumat, 01 Maret 2024 / 11:23 WIB
Harga Emas Menguat Setelah Data Inflasi PCE Amerika Sesuai Perkiraan Pasar
ILUSTRASI. Kenaikan harga emas diperkirakan masih berlanjut seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga kian menguat di bulan Juni 2024.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emas menunjukkan tren kenaikan usai rilis data pengukur inflasi pilihan The Fed sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan harga emas diperkirakan masih berlanjut seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga kian menguat di bulan Juni 2024.

Harga emas spot menguat 0,10% ke US$ 2.046,34 per ons troi pada Jumat (1/3) pukul 11.18 WIB. Sedangkan harga emas kontrak April 2024 turun tipis US$ 0,10 ke US$ 2.054,60 per ons troi.

Analyst PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mencermati, harga emas naik hingga resistensi US$ 2050 akibat sentimen negatif untuk dolar AS, menyusul rilisan angka indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) sesuai dengan perkiraan, serta data klaim pengangguran yang naik menjadi 215 ribu dari perkiraan yang hanya 209 ribu.

Biro Analisis Ekonomi AS mengungkapkan laporan PCE Inti Angka tahunan sesuai perkiraan dengan inflasi yang melambat dari 2,9% di bulan Desember menjadi 2,8% YoY di bulan Januari. Inflasi umum menurun tajam dari 2,6% menjadi 2,4% YoY di bulan Januari.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000 ke Rp 1.142.000 Per Gram, Jumat (1/3)

Bram menjelaskan, data PCE Amerika memberi indikasi bahwa proses disinflasi terus berlanjut. Sehingga, memicu penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang berkorelasi terbalik dengan harga logam mulia. Akibatnya, harga logam kuning melonjak, dan berpotensi meneruskan kenaikannya menuju US$ 2.060 per ons troi.

“Data inflasi PCE tersebut mendukung kenaikan harga emas, setelah imbal hasil obligasi Treasury AS tergelincir di tengah ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan terjadi lebih cepat dari perkiraan,” ungkap Bram dalam risetnya, Jumat (1/3).

Berdasarkan data inflasi Amerika terkini, probabilitas suku bunga yang diukur oleh CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan pemotongan pertama pada bulan Juni dengan peluang meningkat dari 39% pada hari yang lalu menjadi 50,9% setelah data PCE dirilis.

Baca Juga: Harga Emas Koreksi Tipis Setelah Mencapai Level Tertinggi Satu Bulan Terakhir

Adapun dari sisi teknikal, Bram mengamati tren kenaikan harga masih mendominasi pergerakan emas. Saat ini harga berada di atas indikator awan ichimoku yang mengonfirmasi potensi kenaikan lebih lanjut, dan dekat dengan area resistance become support mendukung sebagai area pijakan berikutnya untuk kenaikan emas.

“Harga emas telah menembus resisten psikologis US$ 2.040 dan US$ 2.050, sehingga target kenaikan selanjutnya berada pada resistensi selanjutnya pada kisaran harga US$ 2.060,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×