Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir pada hari Jumat, turun dari level tertinggi hampir empat bulan. Harga emas turun setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang kuat mengipasi kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin bertahan dengan pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
Harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 1.797,63 per ons troi pada Jumat (2/12) dari posisi Kamis US$ 1.803,10 per ons troi yang merupakan level tertinggi sejak 10 Agustus 2022. Dalam sepekan, harga emas spot menguat 2,43%.
Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange turun 0,31% ke US$ 1.809.60 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini menguat 2,31%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Kembali Tembus Rp 1 Juta Per Gram
Data menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan November dan menaikkan upah meskipun ada kekhawatiran resesi yang meningkat.
"Dengan jumlah pekerjaan AS yang jauh lebih kuat dari yang diperkirakan, apa yang kami lihat adalah kekhawatiran bahwa Fed mungkin perlu melangkah lebih jauh dengan perkiraan kenaikan suku bunga mereka," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.
Selain itu, Presiden Fed Chicago Charles Evans menyatakan pada sebuah acara bahwa mungkin ada tingkat puncak suku bunga sedikit lebih tinggi. "Bahkan saat kami kemungkinan akan menurunkan laju kenaikan suku bunga," ungkap Evans.
Baca Juga: Wall Street Berbalik dari Penurunan Tajam di Perdagangan Terakhir Pekan Ini
Produk derivatif Fed Fund masih menyiratkan peluang 75% dari bank sentral menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,25%-4,5% pada pertengahan Desember.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Penguatan harga emas juga disokong oleh pelemahan nilai tukar dolar AS. Dolar AS melemah setelah pidato dovish Gubernur Fed Jerome Powell minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News