kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Harga Emas Menanti Momentum Untuk Kembali Terangkat


Minggu, 22 Juni 2025 / 22:05 WIB
Harga Emas Menanti Momentum Untuk Kembali Terangkat
ILUSTRASI. A man places a gold bar (12.5 kg) in a safe deposit box in a vault at the precious metal dealer Pro Aurum, Germany.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas tengah bergerak dalam fase konsolidasi setelah melesat signifikan pada paruh pertama tahun 2025.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), misalnya, terlihat kesulitan kembali menembus rekor tertinggi yang terakhir dicapai pada 22 April lalu.

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 0,99 Persen, Hari Ini Mandeg (22 Juni 2025)

Per Minggu (22/6), harga emas batangan Antam berada di level Rp 1.942.000 per gram. Angka ini turun 0,91% dalam sepekan, meskipun secara year-to-date (YTD) masih mencatatkan kenaikan impresif sebesar 26%.

Koreksi ini sejalan dengan pergerakan harga emas di pasar spot, yang juga melemah 1,60% dalam sepekan ke posisi US$ 3.368,3 per ons troi.

Menurut Eko Endarto, Perencana Keuangan Finansial Consulting, koreksi harga emas saat ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor spekulan, terutama setelah ketegangan geopolitik meningkat akibat serangan Israel ke Iran dua pekan lalu.

Baca Juga: Harga Emas Antam Termurah Hari Ini, Minggu (22/6) Dibanderol Rp Rp 1.021.000

“Kalau Amerika Serikat benar-benar ikut campur langsung dengan menyerang Iran, potensi penguatan emas sebagai aset safe haven akan semakin besar,” ujar Eko kepada Kontan.co.id, Minggu (22/6).

Eko menyarankan investor yang sudah memiliki emas untuk tetap menahan kepemilikannya sambil mencermati arah perkembangan konflik Timur Tengah.

Bagi investor yang ingin membeli, disarankan melakukan pembelian secara bertahap sambil memantau dinamika pasar.

Hal senada disampaikan Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures. Menurutnya, pasar masih menanti kejelasan dari negosiasi tarif dan arah geopolitik, sehingga investor sebaiknya menahan posisi terlebih dahulu.

“Koreksi ini lebih disebabkan oleh aksi profit taking. Mengingat reli harga emas sebelumnya sangat tinggi, ini hal yang wajar,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (20/6).

Sementara itu, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menilai pergerakan harga emas saat ini juga dipengaruhi faktor makroekonomi global, seperti penguatan dolar AS dan ketidakpastian geopolitik yang membuat harga emas tertahan.

Baca Juga: Negara Teluk Siaga Tinggi Setelah Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

Ia menambahkan, keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga di level 4,25%–4,50% pada Juni juga membuat emas cenderung kalah menarik dibandingkan aset berisiko lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.

Namun begitu, Sutopo tetap optimistis bahwa emas masih memiliki peluang menguat dalam jangka pendek, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan tingginya tensi geopolitik.

“Sampai akhir tahun ini prospeknya masih positif. Emas tetap menjadi instrumen investasi yang cocok untuk jangka menengah hingga panjang, walau fluktuasinya cukup tinggi. Proyeksi harga emas Antam berada di rentang Rp 2.300.000–Rp 2.400.000 per gram,” jelas Sutopo.

Adapun Lukman memproyeksikan harga emas Antam akan bergerak di kisaran Rp 2.100.000–Rp 2.150.000 per gram hingga akhir tahun 2025.

Selanjutnya: ECB Masih Perlu Pangkas Bunga Demi Topang Ekonomi

Menarik Dibaca: Sukses Digelar, Mandiri Jogja Marathon 2025 Usung Nilai Olahraga hingga Keberlanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×