Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. Harga emas di pasar Asia turun dari level rekornya karena spekulasi akan berakhirnya ketegangan di Libya setelah Presiden Venezuela Hugo Chavez menawarkan bantuan solusi. Hal itu meredam permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
Hingga pukul 14.35 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April di divisi COMEX, pasar NYMEX-AS turun 0,69% ke level US$ 1.427,8 per ons troy, dari penutupan kemarin di US$ 1.437,7 per ons troy. Bahkan, semalam di pasar New York, si kuning ini mencetak rekor tertinggi di US$ 1.440,32 per ons troy.
Wall Street Journal mengatakan, Presiden Venezuela Hugo Chavez telah memanggil pemimpin Libya Muammar Qaddafi, dan menawarkan bantuan untuk membantu pembentukan komisi mediasi. Al Arabiya TV, mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal Amr Moussa, menyebut rencana itu sedang dipelajari oleh Liga Arab.
Hwang Doo Il, trader senior KEB Futures Co. menyebut, optimisme yang ditawarkan Chavez untuk menengahi konflik kemungkinan bisa mengakhiri kerusuhan di Libya, sehingga menggiring penurunan harga emas dan minyak. "Namun, saya masih tidak yakin tren bullish emas akan berakhir," ujarnya.
Adapun, analis komoditas dari MF Global Holdings Ltd Edward Meir mengakui, kejadian-kejadian di Timur Tengah merupakan sentimen yang sangat signifikan menggerakkan pasar. "Tapi, emas akan lebih menguat, mengingat belum terlihat adanya solusi yang cepat terhadap situasi di sana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News