Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Apple Inc kemarin mengungkapkan peringatan potensi penurunan penjualan dan gangguan rantai pasok akibat virus corona. Informasi ini membuat pelaku pasar semakin khawatir. Kekhawatiran tersebut berujung pada para pelaku pasar yang memilih aset-aset aman minim risiko, seperti emas. “Kekhawatiran pasar bertambah karena baik dari sisi perusahaan maupun global terkena imbas dari virus corona,” kata Nanang kepada Kontan.co.id.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Garuda Berjangka Ibrahim. Selain akibat dari virus corona yang membuat pelaku pasar khawatir, memanasnya konflik di Timur Tengah kemungkinan juga turut meningkatkan harga emas.
Baca Juga: Ini lima petuah penting Jack Ma untuk pengusaha China saat virus corona mewabah
Ibrahim memprediksi harga emas dalam periode jangka pendek masih ada potensi menguat. Sedangkan, untuk periode menengah kemungkinan akan mengalami koreksi. “Kemungkinan virus corona mereda akan mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan,” kata Ibrahim.
Selain itu, pergerakan harga emas ke depan akan banyak terpengaruh oleh kondisi geopolitik. Pernyataan IMF yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 diperkirakan akan menggenjot bank sentral di negara-negara untuk memberikan stimulus.
Bank Sentral China (PBoC) telah melakukan banyak langkah untuk menstabilkan perekonomian dalam negeri. PBoC kembali menyuntikkan dana sebesar CNY 200 miliar guna meningkatkan likuiditas pasar. “Potensi harga emas untuk mencetak harga tertinggi ke depan juga masih mungkin terjadi,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Harga emas Antam menguat ke Rp 783.000 dan harga buyback naik Rp 5.000
Ibrahim menghitung pergerakan harga emas di kuartal I akan berada di rentang US$ 1.555 per ons troi– US$ 1.630 per ons troi dengan target akhir tahun sebesar US$ 1.660 per ons troi.
Sementara, Nanang menghitung harga emas di kuartal I akan bergerak di US$ 1.555 per ons troi–US$ 1.632 per ons troi dengan target akhir tahun US$ 1.700 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News