Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah dalam empat pekan berturut-turut. Jumat (13/5) pukul 16.45 WIB, harga semas spot menguat 0,12% ke US$ 1.823,95 per ons troi dari posisi kemarin pada US$ 1.821,82 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot merosot 3,18%.
Harga emas turun dalam empat pekan berturut-turut. Dalam empat pekan, harga emas mengakumulasi penurunan 7,8% dari posisi US$ 1.978,24 per ons troi pada 15 April 2022.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan harga emas dunia yang sudah kembali menyentuh di atas US$ 1.800 per ons troi karena dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menguat di tengah ekspetasi kenaikan suku bunga The Fed.
"The Fed akan kembali melakukan pengetatan moneter yang lebih agresif, jadi saat ini dolar sudah naik ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir dan emas biasanya yang sandingkan dengan dolar untuk dijadikan aset lindung," ucap Alwi kepada Kontan.co.id, jumat (13/5).
Baca Juga: Berbalik Turun, Begini Daftar Lengkap Emas Antam
Alwi mengatakan penguatan dolar juga akan mengangkat yield obligasi Amerika Serikat. Walaupun beberapa hari terakhir yield turun tapi masih tetap di dekat level tertinggi.
"Misalnya minggu lalu untuk tenor 10 tahun yield obligasi pemerintah AS sudah mencapai level tertinggi sejak November 2018 artinya 3 tahun terakhir yield sudah mencapai level tertinggi," ujar Alwi.
Menurut Alwi biasanya ketika ada imbal hasil yang lebih menarik logam mulia cenderung ditinggalkan investor. Emas tidak menghasilkan bunga seperti obligasi.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.619 per Dolar AS, Terburuk Sejak April 2021
Alwi melihat saat ini dolar AS sedang menguat sehingga membuat logam mulia mendapatkan sentimen negatif tapi pada dasarnya logam mulia khususnya emas masih memiliki faktor pendukung. Sekadar informasi, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di 104, tertinggi sejak Desember 2002. Dolar AS yang menguat menyebabkan emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Sementara harga emas masih ditopang oleh adanya krisis di Ukraina yang berkepanjangan. Alwi mengatakan jadi hal tersebut yang dapat mendorong harga logam mulia naik. Tapi, harga logam kuning ini berpotensi terkoreksi dalam jangka pendek.
Alwi memproyeksikan dalam jangka pendek emas akan berada di kisaran US$ 1.800-US$ 1.850 per ons troi. Sedangkan di akhir tahun harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.900 per ons troi- US$ 1.950 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News