Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kilau harga emas belum kembali, fokus pasar yang masih tertuju pada The Fed hingga akhir pekan nanti masih jadi penyebab utamanya.
Mengutip Bloomberg, Rabu (24/8) pukul 15.12 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange merosot 0,40% di level US$ 1.340,70 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Pergerakan harga emas diprediksi masih dalam rentang konsolidasi. Pasalnya kini pelaku pasar sedang menaruh perhatian penuh pada pidato Janet Yellen, Gubernur The Fed pada simposium Jackson Hole akhir pekan nanti.
Tingginya perhatian ini terjadi setelah pada akhir pekan lalu Stanley Fischer, Wakil Presiden The Fed menyuntikkan optimisme mengenai peluang The Fed menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini.
“Menjadi perhatian karena pasar ingin tahu apakah Yellen akan mendukung pernyataan pejabat sebelumnya dan memberikan sinyal yang lebih jelas dan positif mengenai kenaikan suku bunga. Karena seperti yang diketahui, pejabat The Fed kerap memberikan pandangan yang berbeda satu dengan yang lain,” kata Brian Lan, Managing Director GoldSilver Central Pte seperti dikutip dari Bloomberg.
Akibat dari penantian ini pula index USD sudah merangkak naik dalam empat hari beruntun. Sedangkan menurut Fed Fund Futures, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed Desember 2016 naik lagi menjadi 54% dari hari sebelumnya yang hanya 51%.
Delapan dari 12 Board of Directors The Fed setuju untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dari 1% menjadi 1,25%. Hal ini yang semakin mengukuhkan keunggulan USD dan menenggelamkan harga emas dunia.
Walau begitu di Exchange Traded Futures kepemilikan aset emas masih bertambah 0,5 ton menjadi 2.031,7 ton. Sehingga cukup menjadi daya tahan bagi emas meski pengaruhnya belum terasa pada pergerakan harga yang lebih berfokus pada imbas dari USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
