kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas masih menyilaukan, saham-saham ini bisa dilirik


Rabu, 29 Juli 2020 / 05:50 WIB
Harga emas masih menyilaukan, saham-saham ini bisa dilirik


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini, harga komoditas emas masih menarik untuk dicermati. Sementara untuk komoditas lain seperti batubara hingga logam seperti nikel dan timah akan diperdagangkan secara mixed.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga emas adalah konsensus yang memperkirakan bahwa pertumbuhan pengeluaran pribadi di Amerika Serikat (AS) akan melambat di Juni  2020 menjadi 5,4% month-on-month (MoM), dari bulan sebelumnya sebesar 8,2% MoM. 

Baca Juga: Berbalik arah, IHSG melemah satu jam sebelum akhir perdagangan sesi I hari ini

Selain itu, konsensus mengatakan bahwa klaim pengangguran awal di AS untuk 25 Juli 2020 akan naik menjadi 1,45 juta orang, dari minggu sebelumnya sebesar 1,42 juta orang. “Dengan demikian, hal tersebut akan menjadi risiko kenaikan harga emas global untuk pekan ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (28/7).

Untuk komoditas energi, Andy menilai akan kurang atraktif sepanjang pekan ini. Andy memperkirakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) akan kurang menarik mengingat perkiraan produksi minyak harian AS yang lebih tinggi dan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Andy juga memperkirakan harga batubara global akan diperdagangkan secara mixed mengingat kurangnya katalis positif untuk pekan ini.

Pun demikian dengan harga nikel dan timah global yang akan diperdagangkan dua arah, dengan adanya katalis dua sisi. Risiko kenaikan harga untuk kedua komoditas ini akan datang dari sisi penawaran, sedangkan risiko penurunan harga akan muncul dari sisi permintaan. Meningkatnya ketegangan antara AS dan China akan menjadi risiko penurunan lain terhadap harga nikel global.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 25.000 jadi Rp 1.022.000 per gram,Selasa (28/7)

Untuk komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), Andy merekomendasikan investor investor harus mengawasi pengumuman pajak ekspor CPO Indonesia.  Menurut informasi terbaru, pajak ekspor CPO Indonesia untuk Agustus akan diumumkan sekitar minggu ini.

Menurut berita terbaru, konsensus memperkirakan persediaan CPO Indonesia turun lebih dari 10,0% dari angka bulan lalu menjadi 3,0 juta ton pada akhir Juli. Selain itu, produksi CPO Indonesia diprediksi turun 8,3% MoM, sementara ekspor terlihat meningkat sebesar 4,8% MoM.

Setelah memperhitungkan semua rilis data dan sentimen yang ada, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan bahwa harga emas global akan menarik minggu ini. Dengan demikian, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA),  PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan saham terkait emas lainnya akan menarik bagi investor pekan ini.

Baca Juga: Harga emas terus menguat ke US$ 1.971 per ons troi di pasar spot

Selain itu meningkatnya  tensi hubungan AS-China akan menjadi risiko upside terhadap harga emas global. Dengan demikian, Mirae Asset Sekuritas menilai harga emas global akan terus menguat pekan ini.

Pekan lalu, harga emas global diperdagangkan pada US$ 1,902.0 per ons troi, lebih tinggi dari minggu sebelumnya di US$ 1,810,4 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×