Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kilau harga emas semakin pudar lantaran tergerus oleh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Para investor kini menanti sinyal dari Gubernur The Fed, Janet Yellen.
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/5) pukul 18.19 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,07% ke level US$ 1.221,8 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga emas terkikis 2,7%.
Emas melemah selama tiga pekan berturut - turut dan mencatat koreksi bulanan terbesar sejak November lantaran investor mengantisipasi kemungkinan naiknya suku bunga The Fed. Suku bunga yang lebih tinggi memudarkan daya tarik emas sebagai aset non bunga.
Gubernur The Fed Janet Yellen akan menyampaikan pidato di Harvard University pada Jumat waktu setempat setelah sejumlah pejabat The Fed menunjukkan keinginan mereka untuk memperketat kebijakan.
"Pada awal bulan ini, pasar dovish secara berlebihan, dengan kalkulasi harga pada tidak adanya kemungkinan suku bunga naik bulan Juni," kata Tom Kendal, Head of Precious Metals Strategy di ICBC Standard Bank Plc London, seperti dikutip Bloomberg.
"Data perbaikan pada ekonomi AS ditambah catatan pertemuan The Fed bulan April memperlihatkan AS akan mendorong suku bunga naik, dollar rally dan emas tentunya terjual," imbuhnya.
Namun demikian, masih ada suara hati - hati. Pejabat The Fed Jerome Powell menyatakan dengan jelas untuk menaikkan suku bunga. Namun Powell juga menekankan bahwa resiko global memberi alasan untuk tidak terburu - buru. The Fed akan mengadakan pertemuan pada 14 - 15 Juni mendatang guna menentukan apakah akan menaikkan suku bunga atau tidak sejak kenaikan Desember lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News