kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Harga emas masih dalam tren melemah


Selasa, 03 Juli 2012 / 05:46 WIB
Harga emas masih dalam tren melemah
ILUSTRASI. Preskon Launching menu Kangen Berat Kolaborasi Kopi Kangen dengan Biskuit Serena Troy (22/2).


Reporter: Harry Febrian | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Berkah Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa (KTT UE) bagi emas tidak bertahan lama. Rally harga, Senin (2/7) terhenti, dan emas kembali melandai. Selain karena aksi ambil untung, emas kembali terkunci kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.

Kontrak pengiriman emas untuk Agustus 2012, di divisi Comex bursa Nymex, Senin (2/7) pukul 17.15 WIB, senilai US$1.592,8 per troi ons, atau melemah 0,71%. Di akhir pekan lalu, harga emas ditutup senilai US$ 1.604.

Harga emas, akhir pekan lalu, sontak naik begitu para petinggi Uni Eropa melonggarkan syarat untuk pengucuran bantuan bagi Italia dan Spanyol.

Namun sentimen positif tersebut kembali pudar setelah beredar proyeksi, Bank Sentral Eropa akan memotong bunga. Pemicu spekulasi itu adalah data pengangguran di Eropa, per akhir Mei, mencapai rekor tertinggi.

Kabar negatif juga datang dari sektor manufaktur China. Pesanan dari luar negeri yang berkurang membuat sektor ini melambat dalam tujuh bulan terakhir. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa akan mengganggu ekonomi global.

"Sulit untuk mempertahankan momentum reli minggu lalu karena negara-negara di Eropa masih sepenuhnya dibebani utang dan penyelesaian krisis masih belum nampak," kata Sun Yonggang, analis Everbright Futures. Sun menyebut, emas masih kalah bersaing dengan dollar AS sebagai safe haven.

Masih tren turun

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, momentum positif pasca KTT Uni Eropa kemarin memang belum bisa membawa emas naik melewati garis tren turun. "Jadi secara teknikal, emas memang belum terkonfirmasi masuk tren naik," kata Ariston.

Selain itu, pelaku pasar juga masih bersikap wait and see, menjelang pengumuman berbagai kebijakan penting, penetapan bunga acuan oleh bank sentral Eropa. Di AS, pemerintah Negeri Paman Sam akan mengumumkan angka pengangguran dan data non-farm payroll (NFP), akhir pekan ini.

Para analis memperkirakan data NFP kali ini akan lebih positif dan bertambah sekitar 92.000, lebih bagus dari hasil sebelumnya yaitu 69.000.

Sedangkan tingkat pengangguran diprediksi tetap 8,2%. "Karena itu saya menilai harga emas pekan ini masih akan terkonsolidasi," ujar Ariston.

Ibrahim, analis Senior Harvest International Futures, menilai euforia KTT tidak akan berlangsung lama. Karena, dana besar dalam bentuk euro yang dibutuhkan wilayah tersebut akan membuat dollar AS kembali menguat. "Emas kembali melemah," kata dia.

Meski begitu, ada sejumlah hal yang mungkin bisa menopang laju kenaikan emas kedepan. "Jika data ekonomi AS yang dirilis jelek, kemungkinan ke arah stimulus akan kembali besar dan membangkitkan investor untuk membeli emas," kata Ibrahim.

Di semester kedua, laju inflasi naik menjelang hari raya. Kondisi ini bisa mengerek harga emas. Ketika inflasi naik, biasanya investor mencari emas sebagai penahan laju penurunan tingkat mata uang yang mereka pegang.

Ibrahim menduga harga emas berkisar US$ 1.579,79 hingga US$ 1.604,52, pekan ini. Proyeksi Ariston, emas akan berkisar US$1.550 hingga US$1.620 per troi ons. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×