kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Harga Emas Masih Berfluktuasi, Intip Proyeksi dan Dampaknya pada Logam Mulia Lainnya


Jumat, 05 Juli 2024 / 21:18 WIB
Harga Emas Masih Berfluktuasi, Intip Proyeksi dan Dampaknya pada Logam Mulia Lainnya
ILUSTRASI. Harga emas kembali menguat 0,55% ke level US$ 2.369 per ons troi pada perdagangan hari ini, Jumat (5/7).


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas masih bergerak fluktuasi, hal ini tercermin dari penurunan harga emas yang terjadi pada Kamis (4/7) malam 0,02% ke level US$ 2.358 per ons troi. Harga emas kembali menguat 0,55% ke level US$ 2.369 per ons troi pada perdagangan hari ini, Jumat (5/7).

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga emas sempat turun atau berkonsolidasi setelah kenaikan cukup besar pasca pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell karena penurunan tekanan inflasi dan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan. 

“Selain itu, investor juga cenderung wait and see menantikan data pekerjaan AS non-farm payrolls (NFP) pada malam ini,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (5/7). 

Lukman menambahkan, harga emas kembali naik karena meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga the Fed. Dia menyebutkan, alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa para investor memperkirakan lebih dari 68% peluang untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September. Angka tersebut naik dari 59% sehari sebelumnya.

“Suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas," kata dia.

 Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke Level Tertinggi 1 Bulan Setelah Laporan Pekerjaan AS

Pergerakan harga emas yang fluktuatif tidak mempengaruhi harga logam mulia lainnya. Dia menyebutkan, harga perak stabil mendekati US$ 31 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak Desember 2012.

“Walau seringnya harga perak dan platinum mengikuti harga emas, namun besaran kenaikan belum tentu sama,” imbuh dia. 

Lukman mengatakan bahwa harga perak naik jauh lebih besar sepekan terakhir ini dibandingkan dengan harga emas, sehingga lebih rentan aksi profit taking. Jumat (5/7) pukul 19.30 WIB, harga perak naik 0,77% ke level US$ 30,59 per ons troi. Sedangkan dalam sepekan harga perak melonjak 5,65%. 

Lebih lanjut, Lukman mengatakan bahwa harga platinum juga naik dan berpotensi akan terus menguat hingga akhir tahun. Kenaikan ini dipicu oleh harapan dari permintaan produsen kendaraan listrik. Harga platinum naik 1,93% ke level US$ 1.020 per ons troi. Adapun dalam sepekan, harganya naik hingga 2,53%. 

“Jadi kedua logam yakni platinum dan perak tidak mutlak akan naik parallel dengan emas, terutama platinum yang masih sangat tergantung permintaan fisik industri otomotif. Sebagai logam industri juga, harga perak dan platinum cenderung lebih volatile,” kata Lukman. 

Lukman memproyeksi bahwa harga emas berpotensi akan terus naik hingga akhir tahun, jika bank sentral China terus membeli emas. Namun, apabila mereka kembali tidak melakukan pembelian di bulan Juni atau tidak melaporkan pembelian, kenaikan harga emas bisa tertahan dan sebaliknya.

“Dengan perkembangan terakhir, harga emas diperkirakan akan mencapai US$ 2.500 di akhir tahun,” imbuhnya. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik ke Rp 1.383.000, Begini Proyeksi Hingga Akhir Tahun

Pergerakan harga emas tak berpengaruh terhadap logam mulia lain

Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono juga mengatakan, adanya pelemahan harga emas saat ini tidak mempengaruhi harga logam mulia lainnya yaitu, perak dan platinum, meski sama-sama sebagai aset lindung nilai (safe haven). Pasalnya, tren penurunan emas ini hanya bersifat sementara. 

Wahyu menjelaskan, sentimen yang membuat harga emas masih berfluktuasi karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan masih wait and see menyusul rilis NFP pada lama ini, Jumat (5/7).

Selain itu, Wahyu memperkirakan bahwa harga emas akan kembali turun dalam waktu dekat ini meskipun bersifat sementara. Dia menjelaskan bahwa tanda-tanda penurunan harga emas disebabkan oleh pelaku pasar yang sedang menunggu rilis data non-farm payrolls yang dijadwalkan malam ini. 

Menurut dia, data NFP tersebut dipandang sebagai salah satu indikator penting yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter dan arah pergerakan ekonomi selanjutnya. Oleh sebab itu, adanya ketidakpastian ini membuat harga emas cenderung bergerak turun dalam jangka pendek.

“Namun, penurunan harga emas ini hanya bersifat sementara, dan harga emas akan kembali bullish ke depannya," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (8/7).

Baca Juga: Memasuki Semester II-2024 Bisnis Emiten Tambang Emas Berkilau

Dengan begitu, dia memperkirakan harga emas akan diperdagangkan di level US$ 2.410 per ons troi pada akhir kuartal III-2024. Sedangkan, pada akhir tahun diproyeksi harga emas akan berada di US$ 2.500 per ons troi.

Sementara untuk harga perak, Wahyu menyebutkan tetap stabil. Bahkan naik, mendekati puncak kisaran karena sentimen risk on naik lebih tinggi. 

Wahyu mengatakan, harga perak naik juga didorong oleh pandangan positif terkait pertumbuhan global, sehingga menyebabkan analis seperti Marcus Garvey dari Macquarie berspekulasi bahwa perak bisa mendapatkan keuntungan lebih karena permintaan meningkat untuk penggunaannya dalam pembuatan panel surya, berbagai perangkat elektronik dan perhiasan. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi daya tarik aset non-bearing, namun logam putih tetap didukung oleh aplikasi industrinya. 

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Lanjutkan Tren Positif di Semester II-2024

Dia pun memperkirakan harga perak akan diperdagangkan pada US$ 32 per ons troi pada akhir kuartal ini. Sementara pada akhir tahun 2024, harga perak akan berada di posisi US$ 33,50 per ons troi. 

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa penurunan harga emas juga tidak membuat harga platinum ikut merosot. Dia menyebutkan, harga platinum bahkan naik melampaui US$ 1.000 per ons troi, mencapai level tertinggi dalam hampir satu tahun. 

“Hal ini didorong oleh kekhawatiran kekurangan pasokan dan tanda-tanda permintaan yang kuat,” imbuhnya. 

Tak hanya itu, dia menilai, kenaikan harga platinum juga didorong oleh permintaan kebutuhan kendaraan listrik. Pasalnya, logam ini digunakan dalam konverter katalitik untuk membersihkan asap knalpot oleh sektor otomotif. 

Wahyu pun memprediksi harga platinum akan diperdagangkan pada US$ 1.200 per ons troi pada akhir kuartal ketiga ini. Sedangkan pada akhir tahun 2024, harga platinum akan berada di posisi US$  1.165 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×