Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Hal itu terjadi saat AS sedang tertidur, yang menyebabkan harga kontrak emas berjangka turun, karena pasar saham AS berjangka mulai mengalami reli," tambahnya.
Laporan tersebut muncul sehari setelah Presiden AS Dobald Trump mengatakan kesepakatan dagang kemungkinan akan ditunda hingga setelah pemilu November 2020. Hal ini yang kemudian menyebabkan aksi jual di pasar saham dan mendorong harga emas lebih dari 1%.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi, Siap Tembus US$ 1.500
"Ini merupakan hal menarik untuk dicermati... Market tengah mencari informasi yang dapat diandalkan terkait tarif, lebih dari hal apapun,"jelas George Gero, managing director RBC Wealth Management.
Dia menambahkan, "Trader emas sudah melakukan aksi beli saat harga turun dan menikmati hasil dengan menjual saat harga reli. Kondisi ini yang membuat harga emas berada pada kisaran sempit dalam beberapa waktu di level US$ 1.480-US$ 1.500."
Baca Juga: Harga emas di pasar spot naik 0,41% di level US$ 1.483,70 per ons troi
Mengutip Reuters, harga emas mendapatkan sokongan dari ketidakpastian perdagangan. Sepanjang tahun ini, harganya sudah melonjak 15%.
Harga emas juga mendapat dukungan dari lemahnya data ekonomi AS, di mana data penambahan tenaga kerja AS pada November merupakan yang terkecil dalam enam bulan terakhir, yang pada akhirnya, memperlemah posisi dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News