kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas justru turun setelah The Fed memangkas bunga, ada apa?


Kamis, 19 September 2019 / 07:50 WIB
Harga emas justru turun setelah The Fed memangkas bunga, ada apa?
ILUSTRASI. Harga emas


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas justru turun setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan. Kamis (19/9) pukul 7.37 WIB, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange merosot 1,19% ke US$ 1.497,70 per ons troi ketimbang harga kemarin pada US$ 1.515,80 per ons troi.

Harga emas spot pagi ini turun lebih tipis, yakni 0,25% ke US$ 1.490,33 per ons troi daripada harga kemarin pada US$ 1.494 per ons troi.

Harga emas justru turun setelah bank sentral AS The Fed menurunkan suku bunga acuan 25 basis points pada rapat kemarin. Padahal, biasanya harga emas meningkat ketika suku bunga turun. Ini terjadi karena suku bunga yang rendah menyebabkan investasi aset non emas menghasilkan return lebih tipis sehingga opportunity cost emas mengecil.

Baca Juga: Tak cuma menggunting suku bunga, Federal Reserve menyuntik likuiditas ke perbankan

"Harga emas turun karena hanya tujuh dari 17 anggota Federal Open Market Committee yang memperkirakan satu kali lagi pemangkasan hingga tutup tahun ini," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

Wong menambahkan bahwa proyeksi tahun 2020/2021 juga masih dalam batas terukur dan prospek jangka panjang tidak berubah.

Dalam proyeksi The Fed, pertumbuhan ekonomi AS diramal akan sebesar 2,2% tahun ini. Tingkat pengangguran akan bertahan pada 3,7% hingga tahun depan.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Pasar Mulai Kembali ke Aset Berisiko

Sementara tingkat inflasi diprediksikan akan sebesar 1,5% tahun ini, lebih rendah daripada target The Fed pada 2%. Inflasi diramal mencapai 1,9% pada tahun depan.

Kini, pasar keuangan global menunggu aksi bank sentral Jepang yang akan mengumumkan kebijakan moneter hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×