kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga emas ditutup dengan penurunan 1% di New York


Selasa, 23 Desember 2014 / 07:54 WIB
Harga emas ditutup dengan penurunan 1% di New York
ILUSTRASI. Manggis yang diekspor memiliki harga hingga tiga kali lipat ketimbang dijual di dalam negeri.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga emas melorot lebih dari 1% pada akhir transaksi Senin (22/12). Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot turun 1,3% menjadi US$ 1.180,05 per troy ounce. Pada pekan lalu, harga emas di pasar spot turun 2% seiring penguatan dollar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga the Federal Reserve.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun US$ 16,20 menjadi US$ 1.179,80 per troy ounce.

Penurunan harga emas terjadi setelah penjualan rumah second AS jatuh ke level terendah dalam enam bulan dan harga minyak dunia kembali tertekan ke level US$ 55 per barel.

Para trader memprediksi, harga emas masih berada di kisaran saat ini selama pekan libur ini.

"Saya tetap memprediksi bearish untuk harga emas di 2015. Jika ada sentimen positif, dan di saat bersamaan terjadi penguatan dollar dan kenaikan suku bunga AS, emas tidak akan mampu bergerak naik," jelas Georgette Boele, ABN Amro analyst.

Saat ini, harga emas mendapatkan support dari pembelian emas oleh konsumen China. Kondisi itu menyebabkan harga emas di pasar lokal lebih tinggi sekitar US$ 3 per troy ounce dibanding harga acuan emas global.

Pelaku pasar masih akan terus mengawasi sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi harga emas. Sebut saja data ekonomi AS, termasuk PDB kuartal III, yang akan dirilis hari ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×