kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Diprediksi Lanjut Menguat, di Tengah Kekhawatiran Konflik Global


Selasa, 07 Mei 2024 / 11:03 WIB
Harga Emas Diprediksi Lanjut Menguat, di Tengah Kekhawatiran Konflik Global
ILUSTRASI. Harga emas terus menunjukkan kenaikan pada perdagangan hari ini, Selasa (7/5). REUTERS/Alexander Manzyuk


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus menunjukkan kenaikan pada perdagangan hari ini, Selasa (7/5). Mengutip Bloomberg, pukul 10.55 WIB, harga emas spot ada di level US$ 2.324,38 per ons troim naik 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.323,97 per ons troi.

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, kenaikan harga emas dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya kekhawatiran akan konflik global dan perkembangan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS). 

Untuk itu, Fischer memprediksi, harga emas pada Selasa (7/5), akan cenderung melanjutkan kenaikan. Hal ini didorong oleh ketidakpastian yang terus berlangsung akibat konflik global, yang membuat investor cenderung memilih safe haven seperti emas. 

Baca Juga: Harga Emas Naik Imbas Spekulasi Penurunan Suku Bunga AS dan Konflik di Timur Tengah

“Perbandingan dengan harga sebelumnya juga menunjukkan bahwa harga emas saat ini masih berada pada level yang lebih tinggi, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut,” kata Fischer dalam riset hariannya, Selasa (7/5). 

Fischer menyebutkan, sentimen lainnya datang dari faktor-faktor eksternal seperti kekhawatiran akan suku bunga AS dan upah tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan telah membuat para trader meningkatkan taruhan pada penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). 

“Hal ini memberikan dorongan tambahan bagi harga emas, meskipun kenaikan tersebut terhambat oleh meningkatnya selera risiko di pasar keuangan,” kata dia. 

Dia menyebutkan bahwa pada sesi perdagangan Asia hari Senin (6/5), harga emas di pasar spot naik sebesar 0,4% menjadi US$ 2.310,05 per ons troi. 

Meskipun demikian, menurutnya kenaikan emas tertahan oleh meningkatnya selera risiko di pasar setelah data penggajian non-pertanian AS, yang membuat investor beralih ke aset yang lebih terekspos risiko seperti saham.

Namun, kekhawatiran akan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan berkurangnya permintaan safe haven merupakan pemberat terbesar bagi harga emas dalam beberapa sesi terakhir. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 Menjadi Rp 1.318.000 Per Gram Pada Hari Ini (7/5)

Kendati begitu, logam mulia ini mendapat sedikit kelegaan dari pelemahan dolar, yang turun 0,8% pada minggu lalu. Kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi juga menjadi fokus, dengan para pedagang memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan yang bervariasi. Platinum futures turun 0,3% menjadi US$ 962,60 per ons troi, sementara silver futures melonjak 1,7% menjadi US$ 27,130 per ons troi. Harga tembaga juga naik karena melemahnya dolar, mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Secara keseluruhan, Fischer menunjukkan bahwa harga emas masih berpotensi akan terus menguat.

Meskipun terdapat beberapa penahanan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti meningkatnya selera risiko investor, potensi kenaikan harga emas masih sangat mungkin terjadi, terutama dengan adanya ketegangan geopolitik yang terus berlanjut dan kekhawatiran akan inflasi yang tinggi. 

“Hal ini menawarkan peluang investasi menarik bagi para investor yang mencari aset yang stabil dalam kondisi pasar yang bergejolak,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×