Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas cenderung turun sepanjang Mei 2023 dan baru mulai terlihat stabil di awal bulan Juni. Harga emas spot turun tipis 0,04% ke US$ 1.977,70 per ons troi pada Jumat (9/6) pukul 20.06 WIB ketimbang posisi kemarin. Dalam sepekan, harga emas spot menguat 0,41%.
Sedangkan sepanjang Mei, harga emas melemah 1,79%. Harga logam mulia ini masih tercatat naik sejak awal tahun. Harga emas terkerek sekitar 8,66% dari level US$ 1.820 ons troi pada akhir tahun 2022.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, penurunan harga emas pada bulan Mei 2023 lebih disebabkan oleh likuidasi teknis yang dilakukan para trader. Mengingat, harga emas sempat mencapai level all-time high baru di awal Mei 2023, yakni di sekitar US$ 2.050 per ons troi.
"Harga emas sudah terlalu tinggi untuk dibeli jadi upaya likuidasi atau profit taking yang membuat penurunan pada bulan Mei 2023," ucap Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (9/6).
Baca Juga: Harga Platinum dan Paladium Cenderung Turun di 2023, Ini Penyebabnya
Saat ini, harga emas bergerak cenderung stabil. Menurut Sutopo, setelah persetujuan kenaikan plafon utang AS, kenaikan harga emas
kemungkinan lebih tergantung pada perbandingan teknis.
Pasalnya, kenaikan suku bunga global yang sangat masif sepanjang awal tahun ini turut membebani pelaku pasar. Pada trader kini mengurangi posisi aset tanpa bunga, seperti logam mulia.
"Meskipun begitu, emas akan tetap menjadi aset yang diminati karena statusnya sebagai aset lindung nilai," kata Sutopo.
Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, tren penurunan harga emas pada Mei 2023 dipicu oleh penguatan kurs dolar AS terhadap major currencies. Pasalnya, muncul ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps)pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2023.
Baca Juga: Meski Turun, Harga Emas Spot Berada pada Jalur Kenaikan Mingguan, Jumat (9/6)
Namun, di awal Juni 2023, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini berkurang sehingga mayoritas mata uang global kembali menguat. Hal ini disebabkan oleh data pengangguran AS yang dirilis bervariasi dengan tingkat pengangguran yang secara tidak terduga meningkat ke level 3,7% pada Mei 2023.
Di samping itu, sudah terdapat kepastian kenaikan plafon utang AS. Konsensus pasar menunjukkan peluang suku bunga acuan The Fed tetap dipertahankan di level 5,25% pada pertemuan FOMC Juni 2023.
Kondisi ini berbeda dengan sebelumnya. "Pada April 2023 ke belakang, dolar AS tertekan karena inflasi AS mereda dan adanya ancaman resesi sehingga memicu harapan bahwa The Fed akan pivot bahkan memangkas suku bunganya," tutur Wahyu.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 9 Juni 2023, Cek Daftarnya di Sini
Wahyu melihat, emas akan tetap prospektif karena merupakan safe haven yang senantiasa menjadi buruan di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian. Sebagaimana diketahui, ekonomi global saat ini belum lepas dari ancaman resesi.
"Emas masih sangat diuntungkan Semuanya terkait ancaman resesi AS dan pertumbuhan China yang tertekan," ucap Wahyu.
Wahyu memperkirakan, harga emas di akhir tahun 2023 akan berada di level Rp 2.000 per ons troi dengan kisaran pergerakan sepanjang tahun ini di US$ 1.900-US$ 2.100 per ons troi. Sutopo memprediksi, harga emas di akhir tahun 2023 akan berada di level US$ 2.047,51 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News