CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Harga dalam Tren Menguat, Cermati Prospeknya Hingga Akhir Tahun 2024


Kamis, 11 Juli 2024 / 23:32 WIB
Harga dalam Tren Menguat, Cermati Prospeknya Hingga Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. Petugas memasang 'ticket meter' (counter) pada 'meter bank' sebelum kapal Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan proses lifting minyak ke kapal tanker di perairan utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Harga minyak mentah dunia diperkirakan akan naik minggu ini karena berkurangnya stok minyak mentah di AS.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Harga minyak mentah dunia diperkirakan akan naik minggu ini karena berkurangnya stok minyak mentah di Amerika Serikat dan prospek penurunan suku bunga yang semakin dekat.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,31% menjadi US$ 82,35 per barel pada perdagangan Kamis (11/7) pukul 18.30 WIB, sementara harga minyak Brent naik 0,36% menjadi US$ 85,37 per barel.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak mentah dunia akan terus menguat sepanjang minggu ini karena kondisi ekonomi global yang membaik di tahun 2024 dan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan positif sebesar 3,2%.

Baca Juga: Diproyeksikan Menguat Pekan Ini, Intip Prospek Harga Minyak hingga Akhir Tahun

Ia menambahkan bahwa permintaan minyak mentah akan terus meningkat hingga tahun 2025.

Ibrahim juga mengemukakan bahwa penurunan produksi minyak mentah di Amerika Serikat akibat pembersihan kilang-kilang minyak serta ekspektasi penurunan suku bunga dua kali tahun ini turut mendukung kenaikan harga minyak.

Jika suku bunga dipangkas oleh The Fed dan bank sentral lainnya, pertumbuhan ekonomi akan meningkat, sehingga permintaan minyak mentah dunia pun berpotensi naik.

Ibrahim memprediksi harga minyak mentah WTI akan berada di kisaran US$ 83 hingga US$ 85 per barel pada kuartal ketiga dan mencapai US$ 90 per barel pada akhir tahun 2024.

Sementara itu, harga minyak Brent diproyeksikan mencapai US$ 85 hingga US$ 92 per barel pada kuartal ketiga dan US$ 90 hingga US$ 95 per barel pada akhir tahun.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Diramal Menguat Pekan Ini Berkat Prospek Penurunan Suku Bunga

Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono, menambahkan bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia didukung oleh data permintaan yang kuat dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dan konflik berkelanjutan di Timur Tengah yang meningkatkan kekhawatiran pasokan.

Wahyu memperkirakan harga minyak mentah WTI akan berada di kisaran US$ 75 hingga US$ 85 per barel pada akhir kuartal ketiga dan mencapai US$ 90 per barel pada akhir tahun 2024.

Sementara itu, harga minyak Brent diprediksi akan mencapai US$ 83 hingga US$ 95 per barel pada kuartal ketiga dan US$ 100 hingga US$ 120 per barel pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×