kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Harga CPO Turun di Awal Tahun, Begini Prediksi Sepanjang 2023


Senin, 16 Januari 2023 / 18:25 WIB
Harga CPO Turun di Awal Tahun, Begini Prediksi Sepanjang 2023
ILUSTRASI. Kamis (12/1), harga CPO kontrak terakhir bulan Maret di Bursa Derivatif Malaysia turun 6,4% ke RM 3.908 per ton.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak seperti tahun 2022, harga crude palm oil (CPO) alias minyak sawit mentah tahun 2023 diprediksi tak akan kembali cemerlang. Melansir Bloomberg, Kamis (12/1), harga CPO kontrak terakhir bulan Maret di Bursa Derivatif Malaysia turun 6,4% ke RM 3.908 per ton. Pada penutupan tahun 2022, harga CPO ada di angka RM 4.174 per ton.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penurunan harga CPO disebabkan dari kombinasi permintaan yang turun tajam dan nilai ringgit Malaysia yang menguat.

“Namun, sentimen utama masih ada pada permintaan global yang lemah dan produksi yang tinggi,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (16/1). Dia menilai, kondisi ini merupakan pertanda jika CPO sudah memasuki tren penurunan harga pada tahun 2023.

Baca Juga: Sejumlah Hal Ini akan Pengaruhi Kinerja Perdagangan Indonesia pada 2023

Sejalan, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, semua harga komoditas tahun 2023 turun, termasuk CPO. Menurut Ibrahim, kenaikan harga CPO tahun 2022 disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan adanya perang Ukraina yang menyebabkan Rusia mengalami sanksi ekonomi.

“Saat Covid-19, harga CPO terbang terus, bahkan dianakemaskan. Namun, kondisi hari ini berubah total,” tutur Ibrahim, Senin (16/1).

Penurunan harga CPO saat ini, kata Ibrahim, juga disebabkan isu perlambatan ekonomi global yang cukup kencang dihembuskan. Hal ini menyebabkan harga komoditas turun, termasuk CPO.

Baca Juga: Volume Ekspor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Desember 2022 Susut

Ketidakpastian produksi CPO dan kemungkinan permintaan turun dari China juga menjadi sentimen penurunan harga minyak sawit. Tapi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengecilkan keran ekspor CPO demi menjaga harga minyak goreng dalam negeri yang sempat melambung beberapa waktu akhirnya menurunkan harga CPO.

Lukman memprediksi CPO akan berada di kisaran harga RM 2.800 per ton-RM 3.000 per ton hingga akhir 2023. Sedangkan, Ibrahim memprediksi kisaran harga CPO sampai semester pertama 2023 adalah RM 3.500 per ton–RM 4.000 per ton.

“Di semester kedua 2023, kemungkinan besar harga CPO ada di kisaran RM 3.300 per ton-RM 4.200 per ton,” kata Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×