Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) bergerak di bawah level RM 4.000 dalam empat hari perdagangan terakhir. Senin (16/1), harga CPO kontrak April 2023 di Bursa Malaysia naik 0,18% ke RM 3.852 per ton.
Harga CPO turun 8,91% dalam dua pekan terakhir. Analis DCFX Futures Lukman Leong menyarankan agar investor menghindari investasi di sektor terkait CPO sepanjang tahun 2023.
Sebab, harga CPO diprediksi Lukman akan cenderung turun akibat produksi yang meningkat. Sementara permintaan menurun akibat perlambatan ekonomi di tahun 2023.
“Harga diperkirakan masih akan tertekan. Adapun rebound harga CPO oleh faktor yang bersifat one-off akan berumur pendek. Investor selayaknya menghindari investasi sektor yang terkait CPO,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (16/1).
Baca Juga: Program B35 Bisa Mengangkat Harga CPO, Tapi Cuma Jangka Pendek
Senada, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menyarankan agar para investor berhati-hati jika ingin berinvestasi di sektor terkait CPO. Ibrahim menyarankan, jika ingin berinvestasi di sektor terkait CPO, para investor hendaknya menunggu saat harga CPO turun di bawah RM 3.300 per ton. Dia memperkirakan harga CPO bisa menyentuh level tersebut pada semester kedua 2023.
“Kalau seandainya para investor beli sekarang, bisa saja saat jatuh tempo malah mengalami kerugian. Ada kencondongan harga CPO akan jatuh sangat kuat, terutama di bulan Maret, April, dan Mei 2023,” ungkap Ibrahim.
Ibrahim memprediksi kisaran harga CPO di semester pertama 2023 adalah RM 3.500 per ton-RM 4.000 per ton. Sementara itu, di Semester II 2023, proyeksi harga CPO ada di kisaran RM 3.300 per ton-RM 4.200 per ton.
Lukman memprediksi harga CPO akan berada di kisaran RM 2.800 per ton-RM 3.000 per ton hingga akhir tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News