Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) alias minyak sawit mentah masih belum kembali ke level akhir tahun 2022 lalu. Sejumlah kebijakan seperti penerapan penggunaan biodiesel B35 mulai 1 Februari 2023 diprediksi bakal membantu mengangkat harga CPO.
Melansir Trading Economics, Senin (16/1) pukul 18.02 WIB, harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia naik ke RM 3.852 per ton. Namun, angka itu lebih rendah dibandingkan dengan penutupan harga CPO tahun 2022, sebesar RM 4.174 per ton.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, implementasi program bahan bakar nabati B35 akan menjadi sentimen positif agar harga CPO kembali menyentuh RM 4.000 per ton.
Namun, ada ketidakpastian produksi CPO yang masih terjadi, sehingga langkah tersebut tetap menjadi tantangan.
“Pemerintah RI dan Malaysia saat ini memang sudah melakukan produksi besar-besaran. Namun, kondisi saat ini berbeda, terutama setelah RI menutup ekspor CPO untuk menjaga stabilitas minyak goreng di dalam negeri,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Harga CPO Turun di Awal Tahun, Begini Prediksi Sepanjang 2023
Akibat dari langkah tersebut, kata Ibrahim, harga CPO mulai sesuai dengan harga fundamental. Oleh karena itu, sangat wajar jika CPO masih akan berada di bawah RM 4 000 per ton selama 2023.
“Kebijakan B35 memang punya potensi menguatkan harga CPO, tetapi tak akan bertahan lama dan akan kembali di bawah RM 4000 per ton tahun ini,” katanya.
Senada, Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kebijakan B35 bisa membantu menaikkan harga CPO, tetapi hanya short-term.
“Kita juga belum tahu kebijakan ini realisasinya akan seperti apa. Perlu diingat juga Eropa masih dalam usaha phase out penggunaan CPO, sehingga kemungkinan bisa menjadi sentimen penurunan harga CPO,” ujar Lukman.
Baca Juga: Harga CPO Masih Berpotensi Naik di Jangka Pendek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News