Reporter: Dina Farisah, Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Penguatan harga minyak mentah dunia memberikan kesempatan bagi harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit rebound. Kendati demikian, sejumlah sentimen negatif menghadang laju harga ke depan.
Mengutip Bloomberg, Senin (23/3) pukul 13.50 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2015 di Malaysia Derivative Exchange naik 1,2% ke RM 2.186 per metrik ton dibandingkan akhir pekan lalu. Namun, harga CPO tetap tergerus 0,54% dalam sepekan.
Dian Agustina, analis PT MNC Securities, menilai, rebound harga CPO didukung kenaikan harga minyak mentah. Ini menyebabkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif biofuel meningkat. Kondisi ini turut mengerek harga CPO. "Harga CPO masih akan menguat jika penguatan harga minyak mentah terjaga," ungkap Dian.
Dari sisi fundamental, belum ada faktor yang mampu mengerek harga CPO. Dus, Dian melihat, harga CPO berpeluang turun hari ini.
Permintaan lemah
Meski harga naik, sentimen negatif menyelimuti komoditas minyak sawit.
Menurut Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, permintaan CPO masih lemah. Lembaga survei Intertek melaporkan ekspor CPO Malaysia periode 1-20 Maret turun 5,5% menjadi 640.254 ton turun dari periode bulan sebelumnya 677.172 ton.
Di sisi lain, Malaysia akan memberlakukan pajak ekspor mulai April 2015. “Ditambah lagi wacana baru pemerintahan Indonesia terkait pajak retribusi ekspor CPO,” ujar Deddy.
Indonesia berencana menetapkan pajak penjualan CPO US$ 50 per ton. Ini akan menyebabkan permintaan CPO menurun. Deddy menduga, saat penerapan kebijakan ini, harga CPO bisa jatuh ke RM 2.091 per ton. Meski dalam jangka menengah aturan ini berdampak positif karena dapat menaikkan permintaan biofuel dengan bantuan subsidi.
Tekanan pada CPO juga berasal dari India yang akan menambah pembelian minyak kedelai dan bunga matahari untuk minyak goreng sebesar 15% tahun ini karena harganya murah.
Govindlal G. Patel. Managing Partner G.G Patel & Nikhil Research Co., memprediksi, komposisi penggunaan CPO untuk minyak goreng di India akan turun menjadi 67%, dari 77%. Secara teknikal, harga bergerak di bawah moving average (MA) 50, 100 dan 200. Garis MACD juga berada di area negatif minus 23 yang bergerak ke bawah.
RSI di level 45 dan stochastic level 22 yang mengarah ke bawah. Prediksi Deddy, harga CPO Selasa (24/3) bergulir antara RM 2.150-RM 2.242 per metrik ton. Sepekan mendatang di antara RM 2.125-RM 2.265 per metrik ton. Dian memprediksi, sepekan mendatang harga CPO di RM 2.160-RM 2.270 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News