kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO Terkoreksi Sebulan Terakhir, Cermati Prospek Kinerja Emiten CPO


Senin, 12 Juni 2023 / 18:16 WIB
Harga CPO Terkoreksi Sebulan Terakhir, Cermati Prospek Kinerja Emiten CPO
Harga CPO Terkoreksi Sebulan Terakhir, Cermati Prospek Kinerja Emiten CPO


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Melansir Trading Economics, Minggu (11/6), harga CPO saat ini MYR 3367 per ton.

Angka tersebut mengalami penurunan 0,41% selama seminggu dan turun 9,22% dalam sebulan terakhir.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan harga CPO berdampak pada kinerja bottom line emiten CPO.

“Fluktuasi harga CPO berpengaruh sekali terhadap kinerja emiten CPO, terutama yang big caps,” ujarnya kepada Kontan, Senin (12/6).

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Proyeksikan 55% Target Produksi Terpenuhi Semester II-2023

Menurut Nafan, sentimen positif yang akan mempengaruhi harga CPO adalah peningkatan permintaan dunia dan dalam negeri, serta perbaikan cuaca.

“Cuaca yang kondusif akan meningkatkan produktivitas tanaman sawit dan mempengaruhi produksi CPO,” tuturnya.

Terkait sentimen domestik, tahun politik 2024 bisa menjadi momentum penting dalam meningkatkan permintaan dalam negeri.

Kalau dari luar negeri, pengaruhnya berasal dari permintaan dari China dan India. Kedua negara tersebut, kata Nafan, adalah negara “engine of growth” dalam pergerakan ekonomi di Asia.

“Sentimen negatif di tahun ini disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, sehingga permintaan CPO berkurang,” tuturnya.

Baca Juga: Ekonom Proyeksikan PNBP Tahun 2023 Lebih Rendah dari Target APBN, Ini Alasannya

Selain itu, produk substitusi dari CPO juga dapat menjadi sentimen negatif dari pergerakan harga CPO di tahun ini. 

Trade barriers di negara-negara Eropa yang kuat dan diperkuat dengan hukum juga dapat menghambat produk CPO Indonesia masuk ke wilayah tersebut.

“Kita pun harus meningkatkan diplomasi ekonomi untuk mendorong produk CPO Indonesia diterima di pasar global secara lebih luas,” paparnya.

Nafan menyarankan, agar produk untuk konsumsi domestik bisa lebih ditingkatkan tahun ini, mengingat pertumbuhan ekonomi domestik masih sangat baik di tahun ini.

“Di sisi lain, implementasi B35 di Indonesia juga bisa merata secara nasional. Pangsa pasar domestik tahun ini sangat kuat, apalagi jumlah penduduk kita terbesar di ASEAN,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Komoditas Koreksi, Bisnis Truk Tetap Melaju

Terkait harga minyak goreng yang tidak turun meskipun harga CPO turun, kata Nafan, hal itu disebabkan intervensi kebijakan pemerintah terhadap harga minyak goreng domestik. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan net profit margin dari penjualan CPO domestik.

“Dengan harga minyak goreng yang sama tetapi harga CPO turun, ada margin yang lebar untuk para produsen CPO. Profit ini penting agar produsen bisa sustainable,” paparnya.

Nafan pun merekomendasikan Buy untuk AALI dan LSIP dengan target harga masing-masing Rp 8.250 dan Rp 1.180 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×