Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Mengawali pekan ini, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di melanjutkan tren penguatan pekan sebelumnya. Berbagai sentimen positif dari dalam dan luar negeri cukup berhasil mendorong laju harga.
Mengutip Bloomberg, Senin (21/8) CPO kontrak pengiriman November 2017 di Malaysia Derivative Exchange tercatat naik 0,37% ke level RM 2.691. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya harga telah menguat 0,6%.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures melihat, kali ini sentimen dari dalam negeri berperan besar. Salah satunya datang dari estimasi kenaikan ekspor CPO sepanjang tahun 2017 yang mencapai kisaran 4,3%. “Kalau tahun 2016 ekspor minyak sawit sekitar 26,57 juta ton, maka tahun 2017 diperkirakan jumlahnya meningkat menjadi 27,72 juta ton,” kata Deddy kepada KONTAN, Senin (21/8).
Sentimen lain datang dari buah kerja sama dagang antara Indonesia dan Rusia yang baru disepakati pekan lalu. Dengan kesepakatan tersebut, ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia akan meningkat 8% menjadi 701.000 ton.
Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures lebih menyoroti sentimen positif yang datang dari luar negeri. Menurut dia, kini penguatan harga CPO ditopang oleh ekspektasi kenaikan permintaan menjelang festival Diwali di India yang berlangsung pada Oktober nanti. “Meski belum terbukti tetapi pelaku pasar tetap berekspektasi festival Diwali akan menyebabkan harga CPO naik,” timpalnya.
Festival Diwali atau festival cahaya ini akan membuat banyak lampu dinyalakan untuk menerangi kota. Otomatis permintaan minyak sawit pasti mengalami peningkatan. Kata Putu kalau estimasi pasar itu sesuai kenyataan maka CPO berpotensi melanjutkan penguatan harga hingga akhir kuartal III.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News