Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali naik di awal pekan ini. Lonjakan harga minyak kedelai menopang pergerakan harga CPO sebagai komoditas pengganti minyak kedelai.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Juli 2013 di Bursa Malaysia, Selasa (30/4) pukul 17.00 WIB, menguat 0,57% menjadi RM 2.286 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Namun, sejak awal tahun ini, harga CPO masih melemah 12,61%.
Harga minyak kedelai merayap naik setelah perusahaan riset, Safras dan Mercado melaporkan, ekspor minyak kedelai untuk periode tanam 2012 - 2013 hanya mencapai 66%. Jumlah ini menurun ketimbang ekspor periode musim tanam 2011- 2012 yang mencapai 75%.
Penurunan persediaan kedelai ini membuat harga kedelai merangkak naik, sehingga CPO sebagai komoditas substitusi menjadi incaran. Selain itu, harga CPO juga ditopang oleh tren kenaikan permintaan menjelang Ramadhan.
Juni Sutikno, analis Phillip Futures Indonesia mengatakan, sentimen postitif lain yang mendorong harga CPO adalah permintaan dari India yang naik. Namun, tren kenaikan harga CPO ini kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama.
Rilis data manufaktur China, konsumen CPO terbesar di dunia, yang pekan ini yang diperkirakan akan negatif akan membuat penguatan harga CPO tertahan. "Sampai akhir semester ini, harga CPO sulit naik lagi," kata Juni.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan harga CPO juga datang dari data hasil ekspor CPO Malaysia selama April yang turun 4,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2012.
Secara teknikal, harga CPO masih akan tertekan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif dan menunjukkan sinyal penurunan. Sinyal pelemahan lain juga terlihat dari indikator relative strength index (RSI) yang berada di atas level oversold.
Selain itu, pergerakan harga yang masih di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator stochastic berada di area oversold menunjukkan pergerakan harga kemungkinan masih akan cenderung melemah.
Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, harga CPO akan melemah di kisaran RM 2.250- RM 2.300 per metrik ton. Proyeksi Juni, harga CPO dalam sepekan ke depan akan bergerak di kisaran RM 2.130- RM 2.432 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News