kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Harga CPO Naik Jelang Ramadan, Bagaimana Prospek ke Depan?


Selasa, 27 Februari 2024 / 05:56 WIB
Harga CPO Naik Jelang Ramadan, Bagaimana Prospek ke Depan?
ILUSTRASI. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) mulai bergerak naik.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) mulai bergerak naik. Mengutip data Trading Economics, harga CPO naik 0,39% ke MYR 3.868 per ton pada Senin (26/2) per pukul 21.30 WIB. 

Selain itu, secara umum harga CPO juga sudah mulai membaik, terlihat sepekan terakhir harganya naik 0,34% dan sebulan terakhir juga menanjak 0,44%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan harga CPO saat ini salah satunya disebabkan oleh kuatnya permintaan menjelang bulan Ramadan. Pasalnya, mendekati bukan suci ini biasanya negara muslim, terutama Timur Tengah membutuhkan minyak CPO dengan jumlah yang cukup besar. 

“Di sisi lain pun juga, negara-negara di Asia seperti India, Tiongkok, dan Jepang itu membutuhkan minyak kelapa sawit yang begitu besar, mendekati bulan puasa, karena harga CPO relatif lebih murah,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (26/2). 

Baca Juga: Harga CPO Kembali Bergairah Jelang Ramadan, Simak Sentimennya

Kendati demikian, Ibrahim mengatakan, harga CPO masih berfluktuasi, sehingga kenaikan harga ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Dia melihat sampai di akhir bulan Ramadan, kemungkinan besar harga CPO akan menyentuh di level MYR 3.800 per ton. 

“Ini sudah level paling bagus untuk menyentuh di level 3.900, karena tentang spekulasi penurunan suku bunga yang tadinya ada di bulan Maret 2024 berubah menjadi di semester kedua. Ini akan berpengaruh terhadap penguatan dolar dan saat dolar mengalami penguatan, akan bermasalah bagi para investor untuk melakukan pembelian CPO karena harganya akan lebih mahal,” jelas Ibrahim. 

Ia menambahkan, sentimen yang bisa mengangkat harga CPO yakni data output 1-20 Februari 2024 bakal dipublikasikan akhir pekan ini, yang diperkirakan akan turun dan dapat mendukung harga CPO.

Ibrahim pun memprediksi harga CPO di sepanjang tahun ini akan berkisar MYR 3.900 per ton. 

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga CPO terjadi berkat melonjaknya permintaan minyak sawit menjelang bulan puasa Ramadan. 

Kata Lukman, sepanjang tahun ini sentimen lainnya yang dapat menggerakkan harga CPO yaitu, pertumbuhan ekonomi global, terutama China yang apabila bisa lebih baik akan mampu mendukung harga CPO. 

“Kemudian, produksi dan inventory yang sampai saat ini masih tinggi,” kata dia. 

Baca Juga: Inilah Rekomendasi Saham Pilihan di Saat Harga Komoditas Fluktuatif

Adapun faktor lainnya yang berpotensi mendorong harga CPO yakni, siklus pemangkasan suku bunga bank sentral utama dunia yang akan berdampak positif bagi harga komoditas pada umumnya.

Lukman mengatakan untuk jangka panjang, harga CPO diperkirakan masih akan di bawah MYR 4.000 per ton. Menurut dia, oversupply dan under demand masih akan terus menekan harga, terlebih pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah tahun ini.

Dia pun memperkirakan harga CPO di akhir tahun ini sebesar MYR 3.500-3.800 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×