kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga CPO merosot 12,39% dalam sepekan, berikut sentimen yang mengiringinya


Rabu, 16 Juni 2021 / 07:55 WIB
Harga CPO merosot 12,39% dalam sepekan, berikut sentimen yang mengiringinya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) turun drastis dan tembus ke bawah level RM 4.000 per ton sejak pertengahan pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 per 15 Juni 2021 berada di level RM 3.583 per ton.

Dalam sepekan terakhir, harga CPO sudah turun 12,39% dari sebelumnya di RM 4.090 per ton. Sementara jika dibandingkan dengan harga tertinggi CPO tahun ini, yakni RM 4.457 per ton pada 18 Mei 2021, harga saat ini mencerminkan penurunan hingga 13,61%.

Analis Phillip Sekuritas Michael Filbery mengatakan, sentimen utama yang menyebabkan pelemahan harga CPO adalah anjloknya permintaan CPO di India akibat pandemi Covid-19 yang banyak menghentikan konsumsi CPO dari segmen hotel, restoran, dan kafe. Mengingat, India adalah salah satu importir utama CPO sehingga penurunan impor dari negara inj akan banyak berpengaruh ke pelemahan harga CPO.

Sentimen lainnya datang dari Amerika Serikat (AS) yang mana badan perlindungan lingkungan AS menginstruksikan untuk mengurangi penggunaan minyak kedelai pada biodiesel. "Hal ini menekan harga kedelai sehingga turut menekan harga CPO," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/6).

Baca Juga: Harga CPO anjlok 5,7% ke RM 3.454 per ton hari ini, simak sentimen yang menyeretnya

Di samping itu, adanya peluang pelonggaran pembatasan sosial di area perkebunan sawit Malaysia berpotensi kembali meningkatkan utilisasi tenaga kerja di perkebunan. Alhasil, hal ini dapat mendorong suplai CPO kembali normal.

Dengan mempertimbangkan semua sentimen tersebut, untuk ke depannya, Michael melihat bahwa harga CPO global masih akan berada dalam tekanan. Harga CPO berpeluang naik kembali ketika permintaan dari India kembali stabil dengan tetap melihat perkembangan kasus Covid-19 di India.

Terkait dengan sahamnya, penurunan harga CPO saat ini telah memberikan sentimen negatif pada saham-saham produsen CPO. Sebagai contoh, dalam tiga hari ke belakang, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sudah merosot lebih dari 6%.

"Kalau dilihat secara musiman, saham-saham perkebunan biasanya mengalami koreksi pada akhir kuartal II hingga kuartal ketiga sehingga untuk saat ini, masih ada peluang koreksi lanjutan pada saham-saham CPO," ucap Michael.

Baca Juga: Harga CPO melemah untuk hari kelima secara berturut-turut

Oleh karena itu, bagi investor yang belum memiliki saham-saham CPO, Michael menyarankan untuk wait and see terlebih dulu. Sementara bagi yang sudah punya sahamnya, ada baiknya untuk hold terlebih dulu atau melakukan averaging down secara bertahap.

Terlebih lagi, koreksi saat ini membuat saham AALI, LSIP, dan SIMP menjadi relatif lebih murah. Sebagai informasi, averaging down adalah keputusan membeli saham yang sama yang telah dimiliki sebelumnya ketika harganya sedang turun.

Baca Juga: Tunggangi Kenaikan Harga CPO, Sederet Emiten Sawit Ini Genjot Penjualan dan Produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×