Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menambahkan, kenaikan harga CPO akhir-akhir ini juga didorong oleh hubungan dagang antara Indonesia dan Swiss yang membaik. Dia melihat, hal ini dapat menjadi sentimen positif untuk jangka pendek maupun menengah.
Permintaan CPO ke depannya juga berpotensi meningkat terutama pada momen puasa dan Lebaran. "Untuk tahun ini kami memproyeksikan harga CPO dapat mencapai RM 4.320 per ton," kata Okie.
Untuk itu, Okie masih memasang rekomendasi overweight untuk saham sektor CPO. Dia menyarankan buy PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga Rp 1.560 per saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Rp 13.150, dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) Rp 1.170 per saham.
Menurut Okie, harga saham ketiga emiten CPO tersebut masih tergolong wajar. Hal itu terlibat dari LSIP yang diperdagangkan dengan rasio price to book value (PBV) 1,10 kali, AALI 1,16 kali, dan TBLA 0,90 kali.
Baca Juga: Harga CPO tembus rekor RM 4.125 per ton
Michael juga menilai, di tengah tren penguatan CPO yang masih berlanjut, ada beberapa saham CPO masih masih layak dibeli. Ia merekomendasikan buy AALI dengan target harga Rp 13.700 per saham dan TBLA Rp 1.100 per saham.
Sementara itu, Michael merekomendasikan hold LSIP dengan target harga Rp 1.400 per saham, hold PT Salim Ivomas Pratam Tbk (SIMP) hingga Rp 475, dan hold PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) Rp 680 per saham. Per Selasa (16/3), AALI berada di level Rp 11.200 per saham, LSIP Rp 1.480, TBLA Rp 965, SIMP Rp 520, dan DNSG Rp 640 per saham.
Baca Juga: BPS catat neraca dagang Februari 2021 surplus US$ 2,00 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News