kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Masih Tinggi, Intip Rekomendasi Saham London Sumatra (LSIP)


Rabu, 02 Februari 2022 / 15:43 WIB
Harga CPO Masih Tinggi, Intip Rekomendasi Saham London Sumatra (LSIP)
ILUSTRASI. Kenaikan harga CPO berdampak pada kinerja PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Plantation (LSIP).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih menghangat. Salah satu pendorongnya adalah pasokan yang terhambat oleh fenomena La Nina yang akan berlangsung hingga akhir kuartal pertama 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan La Nina akan berlangsung setidaknya hingga akhir Februari 2022.

Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi memperkirakan, harga CPO berada di kisaran RM 3.580 sampai RM 4.700 per ton dengan potensi kenaikan hingga awal kuartal kedua 2022 dan akan stabil pada level yang lebih rendah di kuartal ketiga 2022. Harga ini masih berada di atas  level pra-pandemi.

Malaysia, sebagai salah satu negara terbesar penghasil CPO, kemungkinan akan melonggarkan pembatasan pekerja asing di paruh kedua 2022. Aqil menilai, ini menjadi langkah yang akan meredakan krisis tenaga kerja yang sudah cukup serius di sektor  perkebunan sawit, yang berkontribusi pada reli harga CPO.

Aqil melihat, permintaan minyak sawit domestik masih cukup tinggi di awal semester pertama 2022. Permintaan  CPO didorong oleh sektor biodiesel yang diperkirakan meningkat 10% - 16% secara year-on-year (YoY) di 2022. Di sisi lain, permintaan pangan lokal diperkirakan meningkat sebesar 3,5% - 4,6% YoY.

Baca Juga: Ada Kebijakan DMO, Begini Rekomendasi Saham Emiten CPO dari Analis

Di sisi lain, terdapat risiko penurunan harga CPO global di tahun ini. Yang menjadi perhatian utama adalah persaingan dengan minyak kedelai yang harganya lebih murah, dan biaya produksi CPO yang tinggi akibat kenaikan harga pupuk.

Kenaikan harga CPO berdampak pada kinerja PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Plantation (LSIP). Dalam risetnya tertanggal 27 Januari 2022, analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa menyebut, LSIP masih membukukan peningkatan margin, dimana margin kotor diperkirakan akan meningkat menjadi 37,2% pada tahun 2021. Hal ini karena harga CPO global naik 59,3% dalam setahun.

Yasmin memperkirakan, margin laba bersih LSIP akan meningkat menjadi 25,1% pada tahun 2021 dan akan sedikit menurun menjadi 24,2% pada tahun ini dimana harga CPO diperkirakan bakal lebih stabil.

Menurut Yasmin, LSIP akan mendapatkan keuntungan dari harga CPO perusahaan yang pada akhir Januari 2022 berada di level RM 5.600 per ton. Tingginya harga komoditas ini disebabkan oleh persediaan yang masih rendah di Indonesia dan Malaysia.

Stok akhir minyak sawit di Malaysia masih turun 12,9% secara bulanan atau month-on-month (MoM) menjadi 1,58 juta ton pada Desember lalu. Total produksi sepanjang 2021 hanya meningkat 1,8% secara YoY menjadi 18,12 juta ton. Sementara itu, produksi minyak sawit Indonesia sepanjang tahun lalu diperkirakan sebesar 47,47 juta ton. Realisasi ini cenderung datar karena hanya tumbuh 0,93% YoY.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham LSIP dengan target harga Rp Rp 1.820.  Tahun lalu, emiten dengan nama lain Lonsum ini diperkirakan membukukan pendapatan Rp 4,23 triliun dan akan naik menjadi Rp 4,42 triliun di tahun ini. Dari sisi bottomline, LSIP diproyeksi membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun di tahun lalu dan Rp 1,07 triliun di tahun ini.

Sementara Aqil menyematkan rating overweight untuk sektor perkebunan. Salah satu pilihan teratas (top picks) di sektor ini adalah saham LSIP dengan rekomendasi beli di target harga Rp 1.620. Rekomendasi ini dengan menimbang posisi kas LSIP yang solid dan valuasi yang menarik.

“Kami menilai rally harga CPO akan cenderung terbatas. Di sisi lain, kami meyakini permintaan CPO masih tumbuh setidaknya sampai paruh pertama 2022,” terang Aqil. 

Baca Juga: Ada Sentimen DMO Minyak Sawit, Simak Rekomendasi Saham Lonsum (LSIP) dari Analis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×