kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Masih Melambung Tinggi, Ekspor Minyak Sawit Malaysia Turun


Senin, 18 April 2022 / 17:34 WIB
Harga CPO Masih Melambung Tinggi, Ekspor Minyak Sawit Malaysia Turun
ILUSTRASI. Pekerja memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/07).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) naik pada perdagangan hari Senin (18/4). Namun ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 April turun antara 14% dan 23%.

Menurut Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad Senin (18/4) hingga pukul 15.00 WIB, harga kontrak CPO Mei 2022 naik 0,58% di RM  6.740 per ton, demikian juga CPO Juni 2022 menguat 0,72% di RM 6.540 per ton. 

"Pasokan minyak sawit di Malaysia kemungkinan akan tetap ketat, karena masih menghadapi kekurangan tenaga kerja sehingga menyebabkan produksi merosot," ujar Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono. 

Baca Juga: Harga CPO Masih Bullish di Tengah Ketidakpastian Pasokan Minyak Nabati Global

Wahyu mengatakan, persediaan minyak sawit Malaysia bulan Maret 2022 turun lebih dalam daripada prediksi dan menyentuh level terendah dalam setahun sebesar 1,47 juta ton. Sementara ekspor bulanan mencatat peningkatan terbesar sejak September tahun lalu.

"Ekspor minyak sawit naik 14% secara bulanan (mom) menjadi 1,26 juta ton, didorong oleh semua negara konsumen utama, yaitu China, Uni Eropa, India, Pakistan dan AS," ujar Wahyu. 

Wahyu mengatakan, harga CPO berjangka naik pada hari Senin mengikuti kenaikan harga minyak nabati lainnya di bursa Dalian China, didukung oleh kekhawatiran yang berkepanjangan atas pengetatan pasokan global di tengah konflik Rusia-Ukraina.

"Ketatnya pasokan global minyak bunga matahari yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina ditambah dengan tidak mencukupi pasokan minyak kedelai dari Amerika selatan, menyebabkan kebutuhan minyak sawit oleh negara-negara Eropa meningkat cukup besar," ucap Wahyu.

Baca Juga: Harga CPO Melaju Seiring Kenaikan Harga Minyak Nabati

Kekurangan minyak bunga matahari dan minyak lobak terjadi lantaran Rusia dan Ukraina menyumbang hampir 75% dari ekspor global sehingga membuat Uni Eropa melihat kembali Malaysia dan Indonesia untuk minyak sawit berkelanjutan. 

Wahyu menjelaskan kesenjangan harga minyak sawit kedelai yang lebih lebar juga akan membuat harga minyak sawit lebih menarik bagi pembeli yang sensitif terhadap harga seperti India dan Pakistan menjelang perayaan Idul Fitri. 

"Harga minyak sawit meningkat ke level saat ini US$ 203 atau sekitar RM 859,20 per ton dari US$ 96 per ton sebelumnya, mencatat kenaikan paling tajam dalam delapan bulan terakhir karena produksi kedelai yang lebih lemah dibandingkan Amerika Selatan, kata Wahyu

Wahyu memproyeksikan harga CPO berpeluang menyentuh RM 7.000-RM 8.000. Sementara untuk harga wajar CPO di kisaran RM 5.000- RM 6.000 tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×