kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO diramal bakal kembali ke level stabil di tahun 2021


Senin, 10 Agustus 2020 / 19:45 WIB
Harga CPO diramal bakal kembali ke level stabil di tahun 2021
ILUSTRASI. Harga CPO


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali bergeraknya perekonomian mendorong harga crude palm oil atau minyak sawit mentah (CPO) bergerak ke level stabil. Tren tersebut diprediksi masih akan berlanjut hingga tahun depan, seiring dengan mulai kembalinya aktivitas masyarakat. 

Crude Oil Commodity Specialist Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Yoga Tirta mengungkapkan, tren CPO global diperkirakan akan pulih seiring dengan pelonggaran pembatasan dan peningkatan permintaan dari negara-negara pengguna CPO. 

"Melihat tren positif saat ini, harga CPO Malaysia diperkirakan hingga akhir tahun bergerak di kisaran RM 2.600 per ton hingga RM 2.800 per ton," ungkap Yoga kepada Kontan.co.id, Senin (10/8).

Baca Juga: Harga CPO rebound, investor perlu waspadai konsolidasi dalam jangka pendek

Rentang tersebut juga dianggap Yoga sebagai level stabil untuk harga CPO hingga tahun depan. Dia meyakini di 2021, harga CPO akan kembali stabil, khususnya saat World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa vaksi Covid-19 sudah dapat diproduksi masal tahun depan. 

"Jika pernyataan WHO tersebut benar-benar dapat terealisasi, maka tren kenaikan tahun ini yang dipicu oleh sentimen dari korona, sudah tidak akan berdampak terlalu signifikan di tahun depan," jelasnya.

Bahkan, di Agustus 2020 Yoga mengungkapkan bahwa harga CPO Indonesia terpantau mulai stabil dan cenderung naik di kisaran harga rata-rata Rp 9.600 per kilogram (kg). Harga CPO tersebut mulai mendekati level awal tahun yakni Rp 10.500 per kg. 

Menurutnya, harga CPO yang sempat anjlok di April 2020 tidak terlepas dari dampak pemberlakuan pembatasan gerak (PSBB) oleh pemerintah Indonesia. Kondisi tersebut mengakibatkan turunnya penggunaan kendaraan, sekaligus berdampak pada turunnya permintaan bahan bakar. 

Ditambah lagi, Yoga mengungkapkan mandatori program biodiesel B30 yang dimulai awal tahun 2020, juga sempat terkendala dengan adanya pembatasan gerak tersebut. Namun, dengan dilonggarkan aturan PSBB menjadi new normal secara perlahan mulai menumbuhkan kembali permintaan CPO, baik dari industri dalam negeri maupun negara importir utama seiring pelonggaran kebijakan tersebut.

"Nampaknya hingga akhir tahun, sentimen yang mendominasi pergerakan harga CPO masih akan dipengaruhi oleh isu seputar pandemi Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: Harga emas dan CPO melambung, UNTR dan AALI masuk top picks Mirae Asset Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×