kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO cetak rekor, simak rekomendasi saham emiten perkebunan dari analis berikut


Rabu, 16 September 2020 / 05:30 WIB
Harga CPO cetak rekor, simak rekomendasi saham emiten perkebunan dari analis berikut


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga crude palm oil (CPO) alias minyak sawit mentah diyakini akan memberi sentimen positif bagi harga saham emiten perkebunan alias agrikultur.

Asal tahu saja, harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) kembali mencetak rekor. Mengutip data Bloomberg, Senin (14/9) harga CPO kontrak pengiriman Oktober 2020 di Bursa Malaysia Derivatif naik 3,32% mencetak rekor tertinggi ke RM 2.902 per ton. 

Namun, di tengah kenaikan harga CPO tersebut, indeks saham agrikultur masih mengalami penurunan 21,91% sejak awal tahun hingga perdagangan Senin (14/9). 

Analis Philip Sekuritas Michael Filbery menjelaskan pada kondisi saat ini, saham-saham subsektor agrikultur masih layak dikoleksi karena sejalan dengan kondisi harga CPO di sepanjang tahun ini yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. 

Peningkatan harga CPO didukung rata-rata produksi dan stok CPO yang lebih rendah di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. 

Baca Juga: Harga CPO sentuh rekor, analis ingatkan potensi pembalikan harga

"Hal ini masih dapat mengimbangi penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor," jelas Michael kepada Kontan, Selasa (15/9). 

Asal tahu saja, ekspor CPO Malaysia periode Januari-Agustus 2020 telah mengalami penurunan 21,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Di sektor agrikultur, Michael merekomendasikan beli saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Sebab AALI mampu mencetak kenaikan kinerja penjualan hingga paruh pertama tahun ini 6,5% secara tahunan (yoy), meskipun terdapat penurunan produksi dan penjualan. 

AALI menunjukkan progres replanting yang cukup baik sehingga umur rata-rata tanaman menjadi lebih muda dibandingkan peers.

Michael masih menyukai LSIP karena kestabilan produksi dan extraction rate di tengah tantangan cuaca panas. LSIP juga mencatatkan laba bersih  yang naik signifikan hingga 855% yoy di tengah penurunan penjualan, didukung oleh kenaikan harga CPO dan efisiensi operasional.

Michael memberikan target harga bagi saham AALI di level Rp 14.700 dan LSIP di harga Rp 1.410. Adapun pada penutupan perdagangan Selasa (15/9) harga AALI berada pada level Rp 10.925 dan saham LSIP di level Rp 985. 

Selanjutnya: Harga CPO sentuh rekor RM 2.902 per ton, simak proyeksinya ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×