CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga CPO cetak rekor, berikut rekomendasi analis untuk saham CPO


Kamis, 21 Oktober 2021 / 18:42 WIB
Harga CPO cetak rekor, berikut rekomendasi analis untuk saham CPO
ILUSTRASI. Harga CPO berjangka kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus merangkak naik. Berdasarkan Bloomberg, Rabu (20/10), harga CPO berjangka untuk kontrak pengiriman Januari 2022 di Malaysia Derivatives Exchange kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton.

Meski demikian, kenaikan harga minyak sawit mentah tersebut tak diikuti oleh pergerakan sejumlah saham emiten CPO. Misalnya saja, saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang terkoreksi 4,93% ke harga Rp 675 per saham pada perdagangan Kamis (21/10), disusul oleh saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang yang turun 1,41% ke harga Rp 1.400 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dengan penurunan 1,02% ke harga Rp 97 per saham, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) yang melemah 0,56% ke harga Rp 880 per saham, kemudian saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) turun 0,83% ke harga Rp 600 per saham dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) turun tipis 0,38% ke harga Rp 675 per saham.

Baca Juga: Punya nilai ekonomi Rp 750 triliun, Kemenperin fokus hilirisasi industri kelapa sawit

Analis Erdhikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, sekarang ini mayoritas pergerakan saham sektor CPO sudah hampir memasuki fase jenuhnya dalam jangka pendek. Sebab, saham-saham sektor CPO sudah menguat kencang di awal Oktober 2021 ini.

Sehingga, sambung Ivan, apabila dicermati secara teknikal saat ini investor banyak melakukan aksi ambil untung untuk mengamankan posisi terlebih dahulu. Meski demikian, Ivan memperkirakan bahwa saham-saham CPO masih akan cukup bagus hingga awal tahun depan.

“Ini ditopang oleh masih tingginya permintaan dari India maupun China,” terang Ivan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Nah, tingginya permintaan tersebut menjadi sentimen positif bagi saham-saham CPO disusul juga dengan terkeraknya harga komoditas CPO. Ivan memprediksi, kenaikan harga CPO masih akan berlangsung untuk jangka menengah hingga awal tahun depan.

Baca Juga: Kenaikan harga minyak dunia diproyeksi bisa menyulut inflasi dalam negeri

Ivan menjelaskan, saham-saham sektor CPO memiliki prospek yang bagus, terutama untuk jangka pendek. Terlebih akan ada perayaan acara Diwali di India yang berpotensi mengerek harga komoditas CPO dan akan berdampak positif terhadap rally saham-saham CPO.

Dari jajaran saham sektor CPO, Ivan menjagokan saham LSIP dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Menurut dia, kedua saham tersebut memiliki likuiditas yang cukup tinggi dan volatilitas yang tidak begitu agresif. Sehingga lebih cocok diinvestasikan dalam waktu jangka pendek sampai menengah.

Dia memberikan rekomendasi buy on weakness untuk saham AALI dan LSIP karena kenaikannya sudah cukup signifikan dan masih akan ada potensi aksi profit taking lanjutan. Adapun target harga untuk LSIP berada di Rp 1.560 per saham-Rp 1.610 per saham dan target harga untuk AALI di Rp 11.600 per saham-Rp 13.000 per saham.

Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, Harga CPO Tembus RM 5.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×