Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Analis menilai jika nantinya produksi dan pasokan di Malaysia benar mengempis seperti dugaan pelaku pasar, maka ada peluang harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melambung lagi tetap terbuka. Meski koreksi teknikal juga harus diwaspadai.
Mengutip Bloomberg, Rabu (8/2) harga CPO kontrak pengiriman April 2017 di Malaysia Derivative Exchange melesat 0,51% ke level RM 3.098 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Sejalan, dalam sepekan terakhir harga CPO sudah berhasil terbang 0,84%. Memang perdagangan Malaysia sedang tutup merayakan Hari Thaipusam, hari besar umat Hindu di Malaysia.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan kenaikan harga CPO hingga akhir pekan nanti berpotensi besar terus berlangsung. Kenaikan terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh pelemahan Ringgit Malaysia di hadapan USD yang terus berlanjut.
Meski memang pelemahan tersebut dalam rentang terbatas namun tetap berimbas positif bagi harga jual CPO. “Di sisi lain kenaikan harga minyak mentah dunia jadi pendukung bagi harga komoditas energi lainnya termasuk CPO,” tambah Agus.
Belum lagi terus menanjaknya harga minyak kedelai pun turut menguntungkan pergerakan CPO. Sebagai komoditas substitusi, tren naik harga minyak kedelai membuat CPO dengan kurs Ringgit yang rendah dipandang lebih menarik dan menguntungkan.
Tidak berhenti di situ, menurut Agus perkiraan pasar bahwa produksi CPO Malaysia Januari 2017 yang akan terkikis ikut memberikan suntikan tenaga bagi CPO. Malaysia Palm Oil Board memperkirakan produksi CPO Malaysia Januari 2017 akan turun 13,1% menjadi 1,28 juta ton dibanding bulan sebelumnya.
Ini sejalan dengan perkiraan CIMB Futures bahwa produksi CPO Malaysia Januari 2017 akan turun 7% menjadi 1,37 juta ton dibanding bulan sebelumnya. “Data ini secara resmi akan dirilis oleh MPOB pada Jumat (10/2), jika benar dirilis sesuai dugaan maka pada Jumat (10/2) dan sepekan mendatang harga CPO bisa jaga pergerakan di atas RM 3.000 per metrik ton,” tebak Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News