Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga CPO melandai. Rabu (31/5), harga CPO untuk kontrak pengiriman Agustus 2023 di bursa Malaysia Derivatif turun 6,14% dibanding hari sebelumnya di US$ 693,91 per ton.
Meski begitu PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dalam paparan publik ekspose mengaku tetap percaya diri tren harga CPO dalam jangka panjang masih bullish. ANJT mengutip Word Bank memaparkan jika harga CPO akan berada di titik ekulibirum di US$ 700 - US$ 1.000 per ton.
Dimana rata-rata harga CPO akan di US$ 980 per ton di tahun ini. Harga CPO ini turun 23,2% secara tahunan dari tahun 2022 dimana harga palm oil ada di US$ 1.276 per ton. Sementara proyeksi harga CPO di 2024 diperkirakan kembali naik ke US$ 1.020 per ton.
Baca Juga: Kekhawatiran El Nino Meningkat, Cermati Proyeksi Harga CPO
Asumsi tersebut karena gangguan pasokan dan krisis energi karena ketegangan politik berkepanjangan di Ukraina - Rusia serta China - Taiwan. Selanjutnya, pasokan masih seret lantaran tingkat penanaman yang rendah dalam beberapa tahun terakhir. Ini karena moratorium konsensi baru serta standar pembukaan lahan dengan standar keberlanjutan yang lebih ketat.
Belum lagi, potensi El Nino, menurut ANJT juga akan menganggu pasokan globel dan aktivitas produksi.
Sementara itu, dari sisi permintaan cukup besar. Ini sejalan dengan kebijakan biodiesel yang dilakukan di Brasil, Indonesia dan Malaysia. Permintaan juga berpontesi masih meningkat karena aktivitas ekonomi China yang mulai menggeliat.
ANJT sendiri mengaku akan menjaga profil usia tanaman yang seimbang. Guna mencapai profil usaha yang seimbang, ANJT akan mempercepat masa pertumbuhan demi mempertahankan profitabilitas dan arus kas.
Hingga kuartal I-2023, usia tanaman ANJT 45% dalam kondisi prima karena berada di usia 8 sampai 20 tahun. Berikutnya 24% tanaman ANJT adalah tanaman muda. Sementara usia tanaman tua ANJT sebanyak 14%.
Kondisi ini adalah hasil dari penanaman kembali yang dilakukan oleh ANJT sejak tahun 2015 sampai tahun ini. Hingga kuartal I-2023, total lahan ANJT yang telah menanam seluas 9.586 hektar (ha). Dimana per kuartal I-2023, ANJT menanam kembali seluas 370 ha.
Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Lakukan Mitigasi Untuk Menghadapi El Nino
Tak hanya upaya tersebut, ANJT juga akan fokus melakukan transformasi digital. ANJT mengaku akan meningkatkan produktivitas melalui inovasi agronomi teknologi dan transformasi digital dengan pengelolaan kebun menggunakan GIS dan EPMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News