Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga Bitcoin jatuh di bawah US$ 40.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan pada Rabu (19/5), setelah China tidak mengizinkan kripto dalam transaksi.
Dan, China memperingatkan investor terhadap perdagangan spekulatif di dalamnya.
Mengutip Reuters, pernyataan China tersebut membuat harga Bitcoin merosot lebih dari 10%, dan memberikan pukulan lain segera setelah dihantam oleh komentar dari Elon Musk dan perusahaan mobil listriknya Tesla.
Perdagangan aset kripto sudah dilarang di China sejak 2019 untuk mencegah pencucian uang, karena para pemimpin mencoba menghentikan orang-orang untuk memindahkan uang tunai ke luar negeri.
China telah menjadi rumah bagi sekitar 90% perdagangan global di sektor tersebut.
Baca Juga: Harga Bitcoin terjungkal ke bawah US$ 40.000, indeks jatuh ke level ketakutan ekstrem
Dalam sebuah pernyataan, tiga asosiasi industri keuangan di China yang didukung negara menyatakan, "harga kripto telah meroket dan anjlok, dan aktivitas spekulasi perdagangan kripto telah pulih".
Ketiga asosiasi itu; Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China.
Fluktuasi harga kripto "secara serius melanggar keamanan aset masyarakat dan mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan normal," kata pernyataan itu, yang di-posting ke media sosial oleh bank sentral China, People's Bank of China.
Harga Bitcoin bisa turun hingga US$ 30.000
Pemberitahuan tersebut memperingatkan konsumen terhadap spekulasi liar, menambahkan bahwa "kerugian yang disebabkan oleh transaksi investasi ditanggung oleh konsumen sendiri", karena hukum China tidak menawarkan perlindungan kepada mereka.
Itu menegaskan kembali, menyediakan layanan aset kripto kepada pelanggan dan produk keuangan berbasis crypto adalah ilegal untuk lembaga keuangan dan penyedia pembayaran China.
Baca Juga: Tren harga Bitcoin belum bearish, tapi bisa sampai ke US$ 29.000