kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Bitcoin Kembali Sentuh US$ 60.000, Intip Proyeksinya Hingga Akhir Tahun


Minggu, 14 Juli 2024 / 16:26 WIB
Harga Bitcoin Kembali Sentuh US$ 60.000, Intip Proyeksinya Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Harga Bitcoin (BTC) melonjak dan kembali mencapai level US$ 60.000. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) melonjak dan kembali mencapai level US$ 60.000. Berdasarkan data CoinmarketCap, harga BTC naik 3,82% menjadi US$ 60.269 pada Minggu (14/7) pukul 16.00 WIB. Salah satu faktor pendorong utama adalah penurunan inflasi tahunan di Amerika Serikat.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, menjelaskan bahwa sentimen yang mendongkrak harga Bitcoin kembali ke US$ 60.000 adalah inflasi di AS yang turun menjadi 3% pada Juni 2024, lebih rendah dari ekspektasi. 

Menurut Panji, penurunan ini signifikan dari angka 3,3% pada Mei dan menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan The Fed mengenai pemotongan suku bunga tahun ini.

Selain itu, data dari FedWatch CME menunjukkan peluang 75% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan di bulan September.

Baca Juga: Harga Bitcoin Lesu di Tengah Kuatnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

"Penurunan inflasi tahunan ini berdampak positif bagi Bitcoin, karena ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar oleh The Fed meningkat," kata Panji kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).

Dengan demikian, Panji menilai bahwa hal ini dapat meningkatkan minat investasi pada aset kripto seperti Bitcoin dan memperkuat argumen bahwa BTC dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Proyeksi Harga Akhir Tahun

Lebih lanjut, Panji menyebutkan bahwa proyeksi harga Bitcoin di akhir tahun sangat bergantung pada kondisi ekonomi dan adopsi pasar. Jika kondisi harga Bitcoin stabil dan adopsi meningkat, BTC bisa kembali mencapai ATH US$ 73.750 dan berpotensi mencetak rekor baru di atas US$ 100.000 setelah periode halving.

"Tapi perlu diketahui, analisis dan pemantauan pasar secara terus-menerus dibutuhkan untuk proyeksi yang lebih akurat," tambah Panji.

Baca Juga: Pasar Kripto Belum Respons Positif Melandainya Data Inflasi AS

Namun, Panji menegaskan bahwa jika di akhir tahun harga Bitcoin gagal menembus zona resistensi dan kembali turun di bawah US$ 58.000, maka harga dapat terus bergerak turun. Dukungan langsung pada sisi negatif berada di dekat level US$ 56.600.

Lebih lanjut, Panji memperingatkan bahwa jika penurunan Bitcoin mencapai di bawah level US$ 55.000, dapat menyebabkan tekanan jual lebih lanjut, membawa harga menuju level dukungan US$ 53.000.

Selanjutnya: Juni 2024, Neraca Perdagangan Indonesia Diperkirakan Surplus tapi Menyusut

Menarik Dibaca: 5 Cara Memilih Sunscreen untuk Remaja dengan Tepat, Berapa SPF yang Ideal?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×