Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali naik. Berdasarkan data Coinmarketcap, BTC naik 1,61% atau berada di level US$ 66.070 atau setara dengan Rp 1,073 miliar pada Senin (22/4) pukul 15.50 WIB, dari sebelumnya turun di level US$ 65.079 atau setara Rp 1,050 miliar pada Minggu (21/4) pukul 14.00 WIB.
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, sentimen yang membuat harga BTC kembali naik, salah satunya karena pasca halving Bitcoin yang terjadi pada Sabtu (20/4). Menurutnya, setelah peristiwa halving, Bitcoin berpotensi mengalami bullish dalam satu sampai dua minggu ke depan.
Selain itu, Fyqieh mengatakan bahwa dari sudut pandang teknikal, Bitcoin saat ini berada di area resistennya dan kembali dalam kondisi bullish. Ditambah, BTC telah mengalami kenaikan selama lebih dari tujuh bulan berturut-turut.
Meski begitu, dia memprediksi bahwa kemungkinan Bitcoin bisa saja kembali mengalami penurunan dalam masa konsolidasi, melihat sentimen makroekonomi yang belum kuat.
Baca Juga: Usai Halving Day Harga Bitcoin Berpotensi Naik Lagi, Diramal Bisa Hingga US$ 100.000
“Bitcoin bisa saja kembali terbatas atau sideways, karena isyarat beragam mengenai penurunan suku bunga AS yang membuat sebagian besar investor khawatir untuk membuat taruhan besar,” ujar Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (22/4).
Fyqieh mengatakan, antisipasi penurunan suku bunga AS yang kemungkinan terjadi di akhir tahun ini juga menghalangi perdagangan Bitcoin dalam jangka pendek.
Dia menyebut, pada pekan ini BTC hanya mendapat sedikit dukungan dari pelemahan dolar AS, yang jatuh dari level tertinggi lima bulan baru-baru ini setelah Ketua The Fed, Jerome Powell memberikan isyarat yang lumayan mengenai suku bunga AS.
“Meskipun Powell mengatakan bank sentral masih mendukung pemotongan suku bunga pada tahun 2024, ia hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai waktu dan skala pemotongan,” kata dia.
Lebih lanjut, Fyqieh mencermati tren harga saat ini, terlihat bahwa BTC memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikan hingga mencapai level US$ 71.000 apabila berhasil melewati resistance di US$ 69.000.
“Namun, jika mengalami penolakan di level tersebut, kemungkinan besar Bitcoin akan mengalami tekanan jual dan kembali melemah ke kisaran US$ 66.000,” imbuhnya.
Baca Juga: Harga Bitcoin (BTC) Bakal Terus Naik Usai Halving?
Fyqieh pun memprediksi, harga Bitcoin secara jangka pendek bisa menyentuh ke level US$ 67.775. Namun, jika BTC bergerak di bawah harga US$ 60.000, maka Bitcoin bisa berpotensi turun ke US$ 58.000.
Sedangkan dalam jangka panjang, proyeksi harga Bitcoin masih menunjukkan potensi pertumbuhan menuju rekor tertinggi baru. Harga Bitcoin diproyeksikan bisa mencapai US$ 90.000 - US$ 100.000 dalam satu sampai dua tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News