CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Harga Bitcoin dan Ethereum Kompak Naik 4%, Shiba Inu Melompat 10%


Selasa, 21 Desember 2021 / 14:11 WIB
Harga Bitcoin dan Ethereum Kompak Naik 4%, Shiba Inu Melompat 10%
ILUSTRASI. Harga Bitcoin dan Ethereum kompak naik 4%, Shiba Inu melompat 10%.


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pasar kripto pada Selasa (21/12) perlahan memulihkan beberapa kerugian dari penurunan yang terjadi pada Senin (20/12). Harga Bitcoin dan Ethereum kompak naik 4%, Shiba Inu melompat 10%.

Mengacu data CoinDesk, pada Selasa (21/12) harga Bitcoin ada di US$ 48.588,43 atau naik 4,31% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Harga Ethereum juga naik 4,14% ke US$ 4.014,64.

Sementara harga Shiba Inu melompat tinggi, hingga 10,54%, mengantarkan harga mata uang kripto berbasis meme itu ke posisi US$ 0,000033. Sedang harga Dogecoin naik 2,01% jadi US$ 0,170315.

“Bitcoin telah melihat momentum jangka pendek, menetralisir karena berkonsolidasi di atas dukungan awal di dekat US$ 44.200,” kata Katie Stockton, Pendiri Fairlead Strategies, seperti dikutip CoinDesk. 

Baca Juga: China Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Malah Turun

“MACD (moving average convergence divergence) harian yang lebih baik dan kondisi oversold jangka pendek menunjukkan Bitcoin bisa melihat stabilisasi di sekitar dukungan awal di hari-hari mendatang,” ujarnya.

Dalam analisis teknisnya, Stockton juga menyoroti, harga Bitcoin masih menghadapi tekanan turun dalam jangka menengah, karena grafik menunjukkan mata uang kripto tertua di dunia itu “belum oversold

Pada saat yang sama, volume perdagangan Bitcoin di bursa kripto utama tetap rendah. “Volume perdagangan yang turun bisa memperumit tindakan harga yang terjadi dengan Bitcoin,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA, seperti dilansir CoinDesk. 

Hanya, dia menyebutkan, harga Bitcoin bisa “sangat berombak” dalam beberapa minggu ke depan.

“Banyak investor tetap bullish jangka panjang dan ketidakpastian atas potensi kerugian jangka pendek membuat banyak pedagang menunggu sampai bitcoin turun menuju level US$ 40.000,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×