kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,76   6,12   0.66%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bitcoin berpeluang sentuh US$ 20.000 hingga akhir 2019, ini syaratnya


Sabtu, 07 September 2019 / 11:13 WIB
Harga bitcoin berpeluang sentuh US$ 20.000 hingga akhir 2019, ini syaratnya
ILUSTRASI. Cryptocurrency Bitcoin


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin masih berpeluang menyentuh level US$ 20.000 hingga akhir tahun meski fluktuasi harga mata uang kripto ini terus berlanjut.

Asal tahu saja, di akhir Agustus harga cenderung turun ke kisaran US$ 9.000. Untungnya, di awal September ini, harga bitcoin kembali naik dan berhasil menembus US$ 10.000.

Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir mengungkapkan, saat ini bitcoin sedang dalam pergerakan harga yang cenderung sempit di kisaran level US$ 9.000-US$ 12.000. 

"Menurut saya, bitcoin masih akan cenderung melanjutkan pergerakannya di dalam rentang tersebut sebelum menunjukkan pergerakan yang lebih signifikan," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/9).

Berkaca dengan kondisi saat ini, harga bitcoin diperkirakan masih berpeluang melemah sebelum melanjutkan kenaikan lebih jauh. Adapun kisaran pelemahan berpotensi menuju US$ 7.500-US$ 8.000.

Meskipun begitu, jika harga bitcoin mampu menembus rentang US$ 9.000-US$ 12.000, Christopher melihat adanya peluang kenaikan harga lebih lanjut. Bahkan, bukan tidak mungkin level US$ 20.000 bakal dicapai tahun ini.

Baca Juga: Bagaimana prospek Bitcoin ke depan? Simak ulasannya

"Kami melihat BTC sedang membangun fondasi yang kuat dalam hal menghadapi volatilitas, sehingga ke depan volatilitas BTC akan cenderung menurun, namun masih termasuk sebagai aset yang cukup volatile pula," ujarnya.

Sementara itu, efek halving day dinilai belum memudar. Namun, investor juga perlu mengingat bahwa kenaikan BTC tahun ini sempat mencapai 300%, sehingga kondisi yang sangat wajar jika para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung untuk kemudian membeli saat harga rendah.

Adapun sentimen kuat yang dipandang bakal jadi penggerak harga bitcoin ke depan, sekaligus pemicu kenaikan BTC yakni, faktor makroekonomi. Memanasnya isu perang dagang dan anggapan bakal adanya lanjutan krisis dalam waktu dekat, berpeluang mendorong harga kembali menanjak.

Dengan begitu, untuk jangka panjang hingga lima tahun Christopher melihat peluang BTC naik ke kisaran US$ 80.000. 

Sedangkan untuk tahun ini, kenaikan harga bakal berada di kisaran US$ 20.000, dengan dipicu banyaknya data ekonomi di global seperti Eropa, Amerika, dan Asia yang meleset dari angka perkiraan konsensus para ekonom global.

Baca Juga: Tokocrypto optimistis prospek Bitcoin sampai akhir tahun 2019 masih positif

"Menurut saya, ini akan menjadi bahan bakar awal dari kenaikan menuju US$ 20.000. Ditambah lagi dengan adanya perkiraan akan terjadinya default di Argentina karena ada obligasi pemerintahannya yang jatuh tempo 2019-2020 ini," ujarnya.

Bagi investor, Co-founder CryptoWatch itu merekomendasikan untuk melakukan pembelian bitcoin dengan mencicil saat harga berada di antara level US$ 7.500 - US$ 10.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×