kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.518   98,00   0,60%
  • IDX 6.788   -119,19   -1,73%
  • KOMPAS100 979   -17,54   -1,76%
  • LQ45 753   -11,79   -1,54%
  • ISSI 221   -4,21   -1,87%
  • IDX30 390   -6,90   -1,74%
  • IDXHIDIV20 457   -8,45   -1,81%
  • IDX80 110   -1,84   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,75   -1,52%
  • IDXQ30 126   -2,36   -1,83%

Harga bijih besi bisa turun di semester II


Kamis, 10 Januari 2013 / 07:45 WIB
Harga bijih besi bisa turun di semester II
ILUSTRASI. Investasi emas lewat aplikasi teknologi finansial memang muda, tetapi waspada dengan kredibilitas perusahaanya KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga bijih besi mencapai kenaikan terbesar sejak tiga bulan terakhir. Ini seiring meningkatnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi China. Negeri Panda ini merupakan negara pengimpor bijih besi terbesar di dunia, yakni sekitar 67% bijih besi global.

Harga bijih besi untuk pengiriman Februari di Indian Commodity Exchange, Selasa (9/1), pukul 16.00 WIB, naik 3,79% menjadi INR 8.350 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sepanjang 2012, harga bijih besi naik 39%. Kenaikan ini dipicu meningkatnya permintaan dari China di tengah optimisme pulihnya ekonomi China.

Ibrahim, analis Harvest International Futures mengatakan, ekspektasi perekonomian China yang membaik selama semester pertama 2013, menambah sentimen positif bagi pergerakan harga bijih besi. "Industri yang semakin berkembang di China, India dan Brasil menjadi tolok ukur pergerakan harga bijih besi," kata Ibrahim.

Harga bijih besi, menurut Ibrahim, bahkan masih bisa melanjutkan tren penguatan, walaupun terbatas. Bijih besi bisa saja masuk ke dalam kondisi bearish, jika sudah mencapai titik overbought. Itu terjadi jika pertumbuhan ekonomi global terhambat.

Kalau ada koreksi, hal ini merupakan kehati-hatian pasar dalam menyikapi situasi ekonomi global yang semakin sukar diprediksi. Sampai akhir pekan ini, Ibrahim memperkirakan, harga bijih besi masih akan menguat, dengan pergerakan harga berkisar antara INR 8,340 - INR 8,375 per metrik ton.

Dalam risetnya, Deutsche Bank AG memprediksi, harga bijih besi akan mencapai US$ 170 per ton di semester pertama, sebelum turun ke bawah US$ 120 karena pasokan bertambah. Berdasarkan data The Steel Index Ltd, harga bijih besi dengan kandungan 62% untuk pengiriman Tianjin mencapai US$ 158,5 per ton kering pada Selasa (8/1).

Ini adalah angka tertinggi sejak Oktober 2011. "Tema 2013 terbagi dalam dua paruh, semester pertama meningkat dan semester kedua melemah," kata Daniel Brebner dan Xiao Fu, analis Deutsche Bank seperti dikutip Bloomberg. Deutsche Bank mencatat, harga bijih besi mencatat kenaikan kuartalan terbesar pada kuartal IV-2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×