kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara turun, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) ikut terimbas


Rabu, 29 Mei 2019 / 22:11 WIB
Harga batubara turun, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) ikut terimbas


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Januari-April 2019, PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100) mencatat penjualan alat berat sebanyak 1.442 unit. Jumlah ini menurun 12,9% secara tahunan dari sebelumnya yang sebanyak 1.656 unit.

Pelemahan penjualan ini disumbang penurunan volume penjualan alat berat untuk sektor tambang dan perkebunan. Secara rinci, penjualan alat berat sektor tambang UNTR menurun 33,5% secara tahunan, dari 944 unit di empat bulan pertama 2018 menjadi 707 unit pada Januari-April 2019. Begitu juga dengan alat berat untuk sektor perkebunan yang turun 16,84% year on year (yoy), dari 215 unit menjadi 184 unit.

Menurut Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy, pelemahan volume penjualan alat berat ini disebabkan penurunan harga batubara di pasar global. Masih dalam periode sama, harga batubara Newcastle turun 12% secara tahunan, dari US$ 99 per ton menjadi US$ 87 per ton

Meskipun begitu, ia memproyeksikan, hingga akhir tahun, UNTR bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 99,53 triliun. Per 2018, UNTR membukukan pendapatan sebesar Rp 84,62 triliun. Dengan begitu, Robertus memperkirakan pendapatan UNTR bisa naik 17,61% year on year (yoy).

Begitu juga dengan laba bersih UNTR yang ditargetkan mencapai Rp 13,24 triliun pada tahun ini. Per 2018, UNTR membukukan laba bersih sebesar Rp 11,1 triliun. Dengan begitu, analis ini memproyeksikan kenaikan laba bersih UNTR sebesar 19,27% tahun ini.

Oleh karena itu, Robertus tetap merekomendasikan buy saham UNTR dengan target harga jangka panjang Rp 30.000 per saham. “Target ini lebih rendah dari sebelumnya yang sebesar Rp 32.000 karena adanya revisi penurunan penjualan Komatsu pada tahun ini dari 4.450 unit menjadi 4.400 unit,” kata dia. Per Rabu (20/5), harga UNTR berada di level Rp 24.875 per saham.

Menurut Robertus, ke depannya yang menjadi risiko investasi UNTR adalah penurunan harga komoditas global, seperti batubara dan emas. Penurunan tersebut dapat menambah kerugian penuruna nilai yang berpotensi memangkas laba bersih UNTR 2019 Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×