Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara ICE Newcastle terlihat naik belakangan ini. Untuk kontrak berjangka pengiriman Desember 2023, harga per Senin (16/10) berada di US$ 155 per ton, naik 0,78% dalam sehari dan meningkat 3,75% dalam lima hari terakhir.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan harga ini menyusul penurunan lebih dari 13% pada pekan pertama Oktober 2023. Kenaikan harga ini didorong oleh peningkatan permintaan dari China menjelang musim dingin, harga gas alam yang lebih tinggi karena gangguan pasokan, serta krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Sutopo mencatat, impor batubara China meningkat 27,5% dari tahun sebelumnya pada September 2023 dan melesat 73,1% sejak awal tahun ini. Hal ini turut didorong oleh adanya inspeksi keselamatan tambang menyusul serangkaian kecelakaan yang mengurangi pasokan.
Baca Juga: Harga Batubara Merosot, Pelaku Usaha Jaga Produksi
Selain itu, ada peningkatan penggunaan industri dan upaya penyetokan ulang musiman untuk mengantisipasi cuaca dingin di China utara. "Kenaikan harga komoditas energi juga ditopang sentimen Eropa yang akan memasuki musim dingin pada pekan depan, perang Israel-Hamas pemotongan jalur gas Israel ke Mesir, pecahnya pipa gas Balticonnector, dan ancaman pemogokan serikat pekerja LNG Australia," tutur Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/10).
Sutopo memproyeksi, musim dingin yang semakin dekat kemungkinan dapat mengangkat harga batubara. Hingga akhir kuartal keempat 2023, Sutopo memperkirakan harga batubara dapat terkerek hingga ke US$ 150 per metrik ton.
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong menambahkan, kenaikan harga batubara saat ini disebabkan oleh kekhawatiran atas perang Israel-Hamas. Namun, dia memprediksi, kenaikan harga ini tidak akan berkelanjutan.
Pasalnya, Arab Saudi menyatakan akan meningkatkan produksi apabila terjadi disrupsi pasokan. Hal ini akan menjaga pasokan minyak tetap aman sehingga harga komoditas energi bakal cenderung stabil.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan di Tengah Kenaikan Harga Minyak
Lukman melihat, prospek harga batubara sampai dengan akhir tahun masih beragam. "Permintaan seharusnya meningkat menjelang musim dingin, namun cuaca diperkirakan akan lebih hanga di Eropa walaupun ebih dingin di China," ucap Lukman.
Oleh sebab itu, harga batubara diperkirakan akan cenderung stabil dengan upside dan downside yang terbatas. Faktoe utama dalam jangka pendek adalah perang Israel-Hamas.
Kemudian, ada rilis data ekonomi China pada Rabu (18/10) yang diperkirakan akan melamban. Lukman memprediksi, harga batubara akan berkisar di US$ 140-US$ 150 per ton dalam jangka pendek dan US$ 135-US$ 155 hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News