Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali berada di bawah US$ 140 per ton. Namun begitu, harganya memang diperkirakan cukup sulit menembus level tersebut.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batubara bertengger di US$ 137,95 per ton pada Selasa (4/6). Dibandingkan pekan lalu, harganya turun 1,11% dari US$ 139,5 per ton.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga batubara sudah mencapai resistance harga di US$ 140 per ton. Menurutnya, harga batubara akan sulit untuk naik lebih tinggi tanpa katalis yang kuat.
"Idealnya harga untuk permintaan dan pasokan saat ini yang relatif berimbang adalah US$ 120 per ton-US$ 140 per ton, jadi harga mendekati upper range," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (5/6).
Baca Juga: Meski Masih Tertekan, Harga Batubara Diprediksi Bisa Mencapai US$ 150 Per Ton
Lukman menuturkan, katalis terpenting untuk batubara adalah pasokan dan permintaan, suku bunga bank sentral dunia, terutama the Fed, serta kebijakan (stimulus) ekonomi China.
Untuk kebijakan suku bunga, prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang terus mundur akan menekan harga. Namun harapan besar dari investor pada pemerintah China untuk kembali memberikan stimulus akan mendukung harga.
Untuk permintaan, ia melihat dari China masih akan lesu tahun ini, tetapi dari India cukup baik. "Untuk saat ini saya melihat harga masih akan susah menembus US$140 per ton dan akan range bound di kisaran US$ 120 per ton-US$ 130 per ton di akhir tahun," kata Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News